Survei Lembaga Klimatologi Politik (LKP)

Imam Nahrawi Menteri Berkinerja Paling Buruk

Imam Nahrawi Menteri Berkinerja Paling Buruk
Menpora Imam Nahrawi

 

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dianggap sebagai menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK yang berkerja kurang baik.
 
Menurut CEO Lembaga Klimatologi Politik (LKP) Usman Rachman, berdasarkan survei hasil temuannya, Imam Nahrawi menduduki nilai teratas menteri paling berkinerja buruk, yakni sebesar 49, 7 persen.
 
"Hampir selama satu tahun bekerja, Imam Nahrawi praktis tanpa prestasi sama sekali, dia juga gagal total di SEA Games 2015. Selain itu, dia juga membuat gaduh persepakbolaan nasional yang tak ada ujung pangkalnya," ujar Usman.
 
Menteri lain yang dipersepsikan kurang baik oleh publik antara lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (40,6 persen), Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro (33,8 persen). Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar (32,7 persen), Menteri Hukum dan Ham (Kumham) Yasonna Laoly (31,9 persen), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (31,8 persen), dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (22,5 persen).
 
Yang menarik dalam daftar menteri berkinerja kurang baik di atas adalah, munculnya nama Menkeu Bambang Brojonegoro serta Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar. Usman menambahkan, munculnya kedua nama tersebut lantaran kinerja keduanya terkait dengan kasus aktual yang berkaitan dengan bidang kinerjanya masing-masing.
 
"Siti Nurbaya dinilai gagal dalam persoalan bencana kebakaran hutan yang asapnya melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan, dan Bambang Brojonegoro dikaitkan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi dengan menurunya nilai rupiah dalam beberapa bulan terakhir," ujar dia.
 
Sekedar informasi, survei LKP dilaksanakan sejak 24 Oktober 2015 hingga 29 Oktober 2015 di 34 Provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 784 responden. Sampel ini diambil melalui teknik multi-stage random sampling, dengan ambang kesalahan atau margin error sekira 3,5 persen dan level of confidence atau tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index