Gubri Buka Pencanangan Bhakti Sosial IBI KB-Kes Tingkat Provinsi Riau

Gubri Buka Pencanangan Bhakti Sosial IBI KB-Kes Tingkat Provinsi Riau
Gubri saat menyampaikan kata sambutan
 
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman secara resmi membuka Pencanangan Bulan Bhakti Ikatan Bidan Indonesia -Keluarga Berencana IBI-KB Kesehatan Tingkat Provinsi Riau, bertempat di Stadiun Kaharuddin Nasution Rumbai  Pekanbaru, Selasa (11/4/2017).
 
Acara pencanangan mengambil Thema "Bidan Mengawal Kesehatan Keluarga dengan Layanan Holistik dan Berkesinambungan". 
 
Tampak hadir Pj Walikota Pekanbaru Drs H Edwar Sanger MSi, Kadis Pengendalian Penduduk dan KB Kota Pekanbaru Drs M Amin MSi, Forkopimda Propinsi, Forkopimda Kota Pekanbaru, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), BKKBN, Ketua PKK Propinsi Riau Hj Sisilita dan dari Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang diwakili oleh Firdaus SAg,MSy dan ratusan Bidan yang ada di Riau.
 
Laporan panitia menyebutkan kegiatan pencanangan bulan Bhakti IBI KB-Kes bertujuan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dalam membantu pemerintah menekan angka kematian ibu. Kegiatan akan berlangsung selama tiga bulan. Yakni, Maret, April dan Mei 2017. Para Bidan yang berjumlah 12.560 orang di Riau akan melayani dengan gratis. 
 
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam arahannya menyambut baik program yang dilaksanakan IBI. Mudah-mudahan dengan program ini angka kematian ibu-ibu menurun serta dengan KB kesejahteraan keluarga meningkat.
 
Gubri saat membuka secara resmi kegiatan KB di Riau
 
"Ayo ikut KB, dua anak saja cukup. Anak perempuan dan laki-laki sama-sama buah hati orang tua," sebutnya.
 
Bersamaan dengan kegiatan pencanangan bhakti sosial IBI KB-Kes tersebut, panitia penyelenggara melakukan pelayanan KB secara gratis, juga pelaksanaan Donor Darah dan Bazar. 
 
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengingatkan kepada seluruh tenaga bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk tidak lengah dan terus mensukseskan program Keluarga Berencana (KB) yang sebelumnya telah dicanangkannya. Mengingat kepadatan penduduk Riau semakin tinggi.
 
Dengan mensukseskan program KB tersebut, profesi bidan yang kini menjadi ujung tombak program ini diharapkan mampu menghalangi peningkatan laju pertumbuhan penduduk selain dari gencarnya peningkatan angka migrasi di Riau.
 
Gubri saat menyerahkan piagam kepada bidan berprestasi
 
"Keberhasilan program KB ini sangat ditentukan oleh para bidan. Saya berharap kepada bidan-bidan ini untuk terus semangat karena tentunya menjadi ujung tombak dari keberhasilan program KB ini," katanya saat membuka acara Pencanangan Bhakti Sosial IBI KB Kesehatan Tingkat Provinsi Riau Tahun 2017 di GOR Kaharudin Nasution, Rumbai, Selasa 11 April 2017.
 
Laju pertumbuhan penduduk Riau, menurutnya, tidak sejalan dengan masifnya angka migrasi menjadi perhatian khusus terhadap permasalahan ini.
 
Untuk itu, tidak hanya penduduk tempatan saja yang menjadi program utama, melainkan masyarakat yang bermigrasi ke Riau juga turut menjadi perhatian utama.
 
"Salah satu penyumbang tingginya penduduk di Riau adalah persoalan migrasi. Kalau untuk masyarakat Riau sendiri sebenarnya pertumbuhannya cukup rendah, hanya sekitar 1 persen," tandasnya.
 
"Penyuluhan KB di Riau ini seharusnya juga dilakukan kepada masyarakat Indonesia. Sesuai data yang diterima, migrasi ke Riau sangat tinggi," tutupnya. (R07/Advertorial)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index