Imam Masjid Agung Annur H Zulkifli R Wafat

Riau Kehilangan Seorang Guru dan Imam Besar

Riau Kehilangan Seorang Guru dan Imam Besar
 
 
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)— Wafatnya H Zulkifli R MA Imam masjid An Nur Pekanbaru, Selasa (3/11) sore, membuat  suasana duka yang teramat dalam bagi hampir seluruh kalangan di Pekanbaru khususnya dan Riau pada umumnya, tidak  heran Almarhum yang disholatkan di dua masjid berbeda selalu dipadati oleh para Jemaah.
 
Alamarhum yang dikebumikan Rabu (4/11) di Pemakaman Labuai Tangkerang, Bukitraya itu, dilepas dengan rasa suka oleh para tokoh dan petinggi di Riau dan Pekanbaru.  Paginya, di rumah duka Jl Kelapa Sawit  jenazah Almarhum dilepas dengan doa bersama dan uraian riawayat hidup putra Asli Karangan Tinggi, Tambang Kampar itu dengan ungkapan duka dari  H Herman Abdullah,  Pengelola Masjid An Nur, Kemenag, dan Wakil Walikota dengan disaksikan ratusan pelayat yang memadati kawasan rumah duka tersebut.
 
Ungkapan yang disampaikan para tokoh  tersebut memberikan pengakuan bahwa sosok almarhum di masa hayatnya adalah seorang guru dan imam yang baik serta bersahaja yang patut dicontoh.
 
Hal yang sama juga diungkapkan Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT, saat melepas jenazah almarhum usai disholatkan di Masjid Agung An Nur Pekanbaru,  dimana menurut Firdaus saat ini Pekanbaru pada khususnya dan Riau pada umumnya sedang berduka dan diuji.
 
“Kita kehilangan seorang guru dan seorang imam besar. Atas nama pribadi, keluarga, kedinasan dan atas nama pemerintah serta masyarakat Kota Pekanbaru, kami sampaikan duka  cita yang teramat dalam atas wafanya  Al Ustadz H Zulkifli R MA, belia tidak hanya seorang ulama di mata kami, tetapi juga seorang guru, dan sahabat yang tidak segan-segan memberikan tunjuk ajar kepada kami ’’ ujar Walikota dengan suara berat menahan duka.
 
Firdaus juga menuturkan bahwa almarhum di masa hayatnya adalah sosok yang patut dikagumi, dengan meninnggalkan karya-karya yang cukup besar terutama dalam hal memotivasi dan menerapkan ajaran mencintai, memepalari, membaca dan menghayati serta mengalamalkan Alquran.
 
“Sudah banyak buku yang beliau terbitkan yang kebanyakan berkaitan dengan motivasi serta tatacara membaca dan mempelajari Alquran. Kita kehilangan sosok yang rendah hati dan imam besar yang tawadhu’ “ tutur Firadus dengan nada sedih.(Ro1/i)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index