Terkendala Regulasi dan Anggaran, Begini Susahnya Mengembangkan Objek Wisata di Kampar

Terkendala Regulasi dan Anggaran, Begini Susahnya Mengembangkan Objek Wisata di Kampar
Salah satu objek wisata di Kampar
BANGKINANG (RIAUSKY.COM) - Meski punya segudang objek Wisata baru, namun sayang, sarana prasarana di beberapa objek wisata di Kabupaten Kampar masih minim, bahkan tak jarang akses jalan menuju ke objek wisata ini masih apa adanya.
 
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar H Syamsul Bahri ketika ditemui di rumah kediamannya baru-baru ini mengungkapkan, ada beberapa kendala dalam peningkatan sarana dan prasarana di beberapa objek wisata di Kabupaten Kampar, disamping terbatasnya anggaran daerah, kendala lainnya terkait regulasi.  
 
Beberapa objek wisata itu berada di lahan milik warga dan masuk dalam kawasan hutan lindung.
 
Dikatakan, ada beberapa lokasi wisata yang tergolong baru di Kabupaten Kampar seperti di Kecamatan XIII Koto Kampar ada Gulamo dan Pulau Simo di Desa Tanjung Alai, Ulu Kasok di Desa Pulau Gadang, air terjun Sungai Osang di Desa Koto Tuo. Kemudian di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu terdapat Air Terjun Panisan dan Sungai Kopu. 
 
Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu terdapat Air Terjun Batu Dinding di Desa Tanjung Belit dan Air Terjun Lubuk Bigau di Desa Lubuk Bigau. Di dua lokasi ini masuk dalam kawasan hutan lindung.
 
"Siapa yang punya lahannya? Kini masalahnya disamping hutan lindung, juga  masalah kepemilikannya. Kita terkendala regulasi kehutanan. Ini objek wisata yang tumbuh dari masyarakat. Kalau pribadi lahannya tak bisa dikembangkan dengan dana Pemda. Cuma kalau mereka menginginkan perbaiki jalan menuju ke sana kita perbaiki," beber Syamsul.
 
"Tolong kades ditata lagi, kalau jalan di luar objek tanggung jawab Dinas PU. Kalau skalanya kecil saat ini bisa menggunakan ADD (anggaran dana desa red)," ulasnya.
 
Selain berkembangnya objek wisata di Kampar yang kini mencapai 72 objek wisata, kelompok pengelola wisata juga menjamur seperti Jelajah Wisata Kampar (JWK) dan beberapa kelompok lainnya serta Pok Darwis (Kelompok Sadar Wisata).
 
Menurut Syamsul Bahri hal itu adalah positif karena komitmen membangun pariwisata itu bukan hanya komitmen pemerintah daerah namun hendaknya komitmen banyak pihak termasuk promosi dari media. "Apalagi kalau media positif memberitakan. Sebenarnya pariwisata itu citra, itu yang membuat masyarakat tertarik untuk datang," terangnya.
 
Tumbuhnya objek wisata baru kata Syamsul juga merupakan harapan dari Bupati Kampar apalagi sejalan dengan program unggulan Azis-Catur yaitu 3i (infrastruktur, industri dan investasi).
 
"Selama ini kita terlena dengan dana perimbangan dan DBH yang tinggi. Tapi saat mulai dibatasi dan dipotong pusat baru kocar-kacir mencari sumber pendapatan lain. Salah satu dampak ekonomi ke masyarakat ya pariwisata. Begitu orang datang, mereka orang perlu transportasi, makan, minum, souvernir dan belanja oleh-oleh dan belanja lainnya. Dengan belanja itu membuat pariwisata memiliki multiplier effect kepada masyarakat," tuturnya lagi.
 
Lebih lanjut Syamsul mengatakan, pariwisata akan mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat dan ekonomi kreatif.  Sumber pendapatan itu diantaranya dari bisnis kuliner. "Betapa banyak makanan khas Kampar. Contoh kupiek tak batulang, asam pedas baung dan banyak lagi," katanya. 
 
Kemudian dari suvernir dan oleh-oleh lainnya juga akan memberikan pendapatan kepada masyarakat meskipun di Kabupaten Kampar belum terlihat. "Ikan salai salah satu andalan Di Kuok ada yang telah membuat souvernir dan di Muara Takus," bebernya.
 
Menurut Dosen STIE Bangkinang ini, wujud dan tujuan dari pariwisata adalah tumbuhnya ekonomi kreatif. "Wujud atau goal pariwisata ekonomi kreatif tadi. Tengoklah di Jogja, Bandung, Sumbar. Coba lihat anak muda di Bandung. Betapa kreatifnya mereka, jadi lahan bisnis yang menggiurkan," katanya.
 
Dia berharap Kampar tak lagi sekedar dipandang sebagai tempat transit namun menjadi daerah tujuan wisata. Kalau sudah menjadi daerah wisata maka investor akan masuk. "Mereka bangun hotel misalnya hitungannya profit," ulasnya. (R10/Sk)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index