Harga Karet di Kuansing Anjlok, Anton Beralih Profesi Jadi Tukang dan Nelayan

Harga Karet di Kuansing Anjlok, Anton Beralih Profesi Jadi Tukang dan Nelayan
Ilustrasi
TELUKKUANTAN (RIAUSKY.COM) - Tak hanya petani ikan, para petani karet di Kuansing pun tengah menjrit akibat semakin murahnya harga karet.
 
Disaat harga karet masih anjlok, musim kemarau pun sudah mulai datang. Akibatnya produksi karet mereka juga turun yang berimbas pula pada menurunnya penghasilan mereka.
 
Penuturan Anton misalnya penderas karet di desa Pisang Berebus kecamatan Gunung Toar, mengaku jika musim kemarau tiba produksi bisa menurun hingga 30 persen dari biasanya.
 
"Kalau sudah musim kemarau daun akan gugur getah berkurang," keluhnya.
 
Katanya harga karet masih bervariasi enam hingga delapan ribu perkilogram. Harga idealnya sepuluh ribu keatas. Kalau harga sekarang memang berat apalagi jika menakik dikebun orang. Penghasilan berbagi dua,"cetusnya.
 
Untuk mengakali pendapatan rumah tangga ujarnya terpaksa jeli mencari sumber uang. "Kadang bertukang, mencari ikan," ujarnya. (R12/Ktc)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index