400 Anak Petani Berebut Beasiswa Apkasindo Riau

400 Anak Petani Berebut Beasiswa Apkasindo Riau
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sebanyak 400 orang anak petani kelapa sawit di Riau berebut 100 tiket untuk menjadi mahasiswa program diploma 1 (D-1) agroteknologi dan administrasi kebun. 

Setelah dinyatakan lulus seleksi, segala keperluan mahasiswa ini ditanggung lewat beasiswa yang sumber dananya berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). 

Separuh dari mereka bakal dikuliahkan di Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE) Cibitung-Bekasi Jawa Barat (Jabar) dan sisanya di Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta. 

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) Riau, Gulat Medali Emas Manurung, merinci, para anak petani tadi serentak tes di 4 simpul seleksi; Simpul 1 Rokan Hilir (Rohil), Dumai, Bengkalis, Meranti), Simpul 2 Rokan Hulu (Rohul) dan Kampar, Simpul 3 Indragiri Hulu (Inhu), Pelalawan, Kuantan Singingi (Kuansing) dan Indragiri Hilir (Inhil) serta Simpul 4 Pekanbaru, Siak dan Bengkalis.

"Mereka tes kemampuan akademik dan wawancara dan seleksi kali ini adalah angkatan kedua. Seratus orang lulusan angkatan pertama sudah bekerja di berbagai perusahaan perkebunan, koperasi dan kelompok tani di Riau. Kalau kerja di perusahaan, mereka jadi mandor dan krani," Gulat, kemarin seperti dimuat Gatra.

Program beasiswa BPDP-KS hasil kerjasama dengan Apkasindo ini kata Gulat tidak hanya di Riau, tapi di seluruh Indonesia. 
"Total beasiswa untuk 300 orang. Nah secara nasional, angkatan pertama yang sudah lulus ada 299 orang," ujarnya. 

Ketua Apkasindo Rohil Tommy Sihombing mengaku senang lantaran program beasiswa ini sangat membantu untuk meningkatkan taraf pendidikan anak petani/buruh tani kelapa sawit, khususnya mereka yang punya potensi secara akademik tapi tidak punya biaya untuk kuliah.

"Dan ini juga sekaligus menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan. Para lulusan ini kelak akan menjadi pionir petani kelapa sawit Indonesia. Kami mengucapkan terimakasih kepada perusahaan yang perkebunan kelapa sawit, khususnya di Riau yang sudah memberikan kesempatan tiga bulan magang kepada mahasiswa angkatan pertama," Gulat menimpali. 

Bagi anak-anak petani atau buruh perkebunan kelapa sawit yang kelak ingin ikut seleksi kata Gulat, syaratnya sederhana saja. 
"Lulusan SMA Sederajat, anak petani kelapa sawit dan berasal dari keluarga berkemampuan ekonomi lemah dibuktikan dengan surat keterangan Lurah/Kepala Desa dan mendapat rekomendasi DPD Apkasindo setempat. Segala proses tes dilakukan langsung oleh dosen dari dua kampus itu. Kita hanya memfasilitasi," ujarnya. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index