RUMAHNYA DIROBOHKAN, Nenek Tua di Baganbatu Ini Berhujan Panas di Bawah Tenda Biru...Kata Netizen...

RUMAHNYA DIROBOHKAN, Nenek Tua  di Baganbatu Ini Berhujan Panas di Bawah Tenda Biru...Kata Netizen...
Nenek Mamora yang hidip sebatang kara di bawah tenda biru yang dibuatnya seadanya setelah tempat tinggalnya dirubuhkan.

BAGANBATU (RIAUSKY.COM)- Diduga karena tak punya keluarga dan hanya tinggal sebatang kara, perempuan tua bernama Ibu Mamora, salah satu penghuni rumah liar di jalan linas timur Sumut-Riau di Baganbatu terpaksa bertahan di bawah tenda biru di bekas bangunan rumah yang ditempatinya.

Di tengah kondisi bangunan yang sudah porak poranda dibersihkan oleh Pemerintah Kecamatan Bagansinembah, kondisi cuaca yang sedang musim penghujan, wanita tua yang hanya hidup seorang diri ini melakukan aktivitas kesehariannya.

Namun, aktivitasnya di tenda biru yang dibuat seadanya ternyata memancing ratusan netizen yang tak lain warga dari Kota Bagan Sinembah dan sekitarnya untuk  prihatin.

Mereka pun meluahkan uneg-unegnya dengan berbagai respon. Ada yang mengkritik ketidakpedulian pemerintah atas korban penggusuran warga itu, ada juga yang balik menyalahkan keluarga dari wanita tua tersebut membiarkan orang tuanya berpanas berhujan di bawah pondok biro yang hanya terbuat dari terpal plastik berikuran 2x2 meter itu.

Pondok tenda biru yang ditempati Nenek Mamora saat hijan dan panas 3 minggu terakhir.

''Setelah kurang lebih 3 minggu rumah huni nya diruntuhkan terkait penggusuran dijalinsum riau-sumut (perbatasan),seorang ibu tua yang berstatus janda ini masih bertahan hidup diantara puing2 rumah nya yg diruntuhkan,dia bertahan hidup hanya beralaskan koran dan beratapkan tenda biru ukuran minim.ditenda kecil itu lah ibu ini makan dan tidur meskipun cuaca saat ini slalu hujan deras.
Miris liat ibu ini,dinegri kita ini menerima pengungsi antar negara dan diberikan rumah serta fasilitas lengkap,tapi warga negara sendiri??
Hmmmmmm,ntah lah.'

ungkap Robhy Tubuni Borbor, salah seorang warga Baganbatu seperti dilansir dari grup Baganbatu Facebookers.

Kiriman status Robhy ini pun langsung mendapat respon dari netizen setempat dan menjadi  dialog warga: 

Yohanna Dhora Torop Oh.. Selama ini krja ibu ini apa bg? Ada rmh kita d jln prjuangan mau ga ibu itu pindah. 

Robhy Tubuni Borbor Setau ku slama ini dia mulung pakai becak nya ito,dan kadang pun dia mau juga cari penumpang.

Edo Putra Kasian... Smua ny dh d gusur .... Mau tnggl d mnlh rang itu.

Mas Blank Junior Dimana lah keadilan untuk rakyat kecil ..

Desi Purnama Sari Sebanar nya mereka sdh tau,klu itu tanah pemerintah.tp knp tetap bangun rmh di situ.kan masik bnyk tmpt lain.yg di jual.

Nenek Mamora mencicu pakaian di tanah terbuka di samping pondok tinggalnya.

Desi Purnama Sari Allah kasih kt ke hidupan,pasti jg kasih kt rezeky,setidak nya kt ber usaha.jangan berharap rezky dtng sendiri.

Ketulusan Sang Pengobral Dosa Nahh lu tau banya tanah yg di jual. Knapa gak di beliin aja buat nenek itu. Ente mungkin dah tau lah sekarang ni brapa hara buat tapak rumah. Tapi apa ente tau brapa penghasilan nenek tu perhari nya. Kalau nenek tu punya banyak duit juga kaga perlu di omongin, di udah pasti bangun istana buat tempat dia tinggal.

Rina Simorangkir Kmren jg aku lewat, pgen nangis jg tp apalh daya, negara punya pemimpin

Kesih Gendut Dunia emang uda tebalek balek...hati nurani uda ga berguna lg...kesengsaraan rakyat kecil dianggap sampah...mboh lah kono.

Queenfelix Happy Manullang Hanya karna perempuan2 nakal Dan para pnjahat narkoba..  Manusia yg baik juga ikut teraniaya....... Tuhan kuatkan mereka smua yg teraniaya krn ketidakadilan....

Nattsir Rittongga inilah Indonesia kita Di satu sisi seorang memiliki tanah sampai ribuan hektar Di sisi lain hahhhhh miris....
Yg kaya semakin kaya yg miskin enyah kapan bisa kaya

Tapi yakinlah manusia manusia akhirnya mati Di tanam di tanah sepetak juga

Nasib Nababan Kita tidak bisa menyalah kan pemerintah sepenuhnya, seandainya mereka yg sebagian kerjaan nya jelas, kenapa gak dilarang yg namanya remang2, akhirnya mereka ygtulus kerjaan nya atau yg baik kena imbasnya, ibarat kata mengatakan, "yg jahat makan nangka, yg baik kenak getah nya" karna diperbatasaan itu semua yg melintas matanya pada risih melihat, manusia2 yg angka 21.

Dari pantauan di grup yang diikuti puluhan ribu warga Baganbatu dan sekitrnya itu, setidaknya ada 205 orang memberikan like, sedangkan puluhan orang lainnya memberikan komentar.

Bangunan rumah liar yang ditempati puluhan keluarga di sepanjang Jalan Lintas SUmatera Riau-Sumut di Bagan Sinembah ini beberapa pekan lalu memang menjadi objek penertiban oleh Pemerintah kecamatan Bagan Sinembah. Selain berada di daerah milik jalan dan rawan kecelakaan lalu lintas, bangunan ini sering menjadi pemberitaan miring warga terkait dengan aktivitas perempuan malam dan rawan  transaksi narkotika.(R04)

 

Listrik Indonesia

#Rokan Hilir Bagansiapiapi

Index

Berita Lainnya

Index