HOREEE...Kawat Berduri di Ulu Kasok Sudah Dibuka, Pengunjung Ramai Kembali....

HOREEE...Kawat Berduri di Ulu Kasok Sudah Dibuka, Pengunjung Ramai Kembali....
Pembukaan kawat berduri oleh pemilik tempat.

BANGKINANG (RIAUSKY.COM)- Keindahan Puncak Ulu Kasok kembali bisa dinikmati oleh masyarakat Riau yang ingin berfoto selfie atau bersama keluarga dengan latar pulau-pulau di 'Raja Ampat'.

Kawat berduri yang sehari kemarin sempat  bikin heboh itu telah dibuka.

Pembongkaran pagar kawat berduri itu dilakukan setelah pertemuan di Kantor Camat XIII Koto Kampar, Kamis (28/9/2017).

Pertemuan difasilitasi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar, ‎Syamsul Bahri didampingi Camat Amiruddin.

Mempertemukan para pihak yang saling mengklaim kepemilikan terhadap lahan Ulu Kasok di Desa Pulau Gadang.

Camat Amiruddin, sejak awal pertemuan, meminta agar pagar yang sempat dipasang di sekitar objek wisata itu dibuka saja.

Terkait sengketa kepemilikan lahan, ia meminta dibahas di lain waktu.

Solusi penyelesaian sengketa lahan akan dicarikan dan jangan sampai ada pihak yang dirugikan.
"Saya mohon agar pagar dibuka," kata Amiruddin.
Ia berharap semua pihak berjiwa besar.

Ini gunanya agar tidak menimbulkan citra buruk terhadap Ulu Kasok yang sudah terlanjur dikenal luas masyarakat.
Bukan saja Riau, namun sudah tersiar ke provinsi tetangga.

Zulkifli, warga Desa Pulau Gadang, yang memasang pagar, pada prinsipnya tidak mempersoalkan aktivitas di Ulu Kasok.

Ia bersedia membuka pagar asal sengketa kepemilikan lahan diselesaikan. 

Penutupan dengan kawat berduri di Ulu Kasok sempat menimbulkan kehebohan dari warganet, tapi hari ini, pagar kawat berduri yang terpasang di puncak Ulu Kasok Kampar akhirnya dibuka.

Informasi dibukanya pagar berduri di puncak wisata 'Raja Ampat" Kampar itu beredar di media sosial. Khususnya Instagram.

Akun instagram @roby_pratama1 membagikan kabar gembira itu melalui postingannya.

"Ulu kasok aman" begitu keterangannya. 

Setelah pagar kawat berduri itu dibuka, pengunjung tampak mulai ramai berdatangan.

Kabar ditutupnya puncak Ulu Kasok menjadi perbincangan netizen di Pekanbaru, khususnya, sejak Rabu (27/9/2017 kemarin.

Pasalnya, Ulu Kasok di Kampar yang disebut-sebut view-nya mirip objek wisata Raja Ampat, sudah ditutup dan dipagari kawat berduri.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar, Syamsul Bahri mengaku didampingi Camat XIII Koto Kampar, Amiruddin mempertemukan para pihak yang terkait dengan polemik Ulu Kasok di Kantor Camat, Kamis (28/9/2017).
Hadir di antaranya dua kepala desa. Yakni, Abdul Razak Datuk Majo Kampau dari Pulau Gadang dan Arjunalis dari Koto Masjid.

Pertemuan ini dihadiri pihak yang mengklaim kepemilikan lahan dimana Ulu Kasok dikembangkan.

Syamsul tampaknya tak mau membahas sengketa kepemilikan lahan terlalu jauh. Ia meminta sengketa dibahas dalam kesempatan atau forum lain.

"Sekarang bagaimana supaya Ulu Kasok tetap buka," kata Syamsul di awal rapat. Ia lebih fokus membahas kontribusi untuk desa agar masing-masing pihak dapat saling mendukung pengembangan Ulu Kasok.

Pihak yang mengklaim kepemilikan lahan di kawasan Ulu Kasok datang dari Pulau Gadang dan Koto Masjid. Hingga berita ini diturunkan, rapat masih berlangsung dengan alot. Meski situasi masih terkendali.(R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index