Sidang Suap APBD Riau 2015

Berikan Jawaban Bertele-tele, Suparman Dibentak Hakim

Berikan Jawaban Bertele-tele, Suparman Dibentak Hakim
Suparman, Johar Firdaus dan Gumpita dihadirkan sebagai saksi dengan terdakwa Ahmad Kirjuhari, Kamis siang (goriau.com)
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sidang lanjutan dugaan suap APBD-P 2014 dan APBD 2015 dengan terdakwa Ahmad Kirjuhari di PN Pekanbaru Kamis (12/11/2015) berlangsung memanas. Bahkan Calon Bupati Rohul Suparman Babak belur menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh  Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.
 
Sidang yang dipimpin hakim ketua, Masrul ini memanas, karena banyak keganjilan dari BAP dan keterangan yang disampaikan Suparman dalam statusnya sebagai saksi. Bahkan  hakim bahkan sempat menegur mantan Ketua DPRD Riau yang juga calon Bupati Rohul tersebut. "Saudara ini sebagai saksi dan disumpah, jadi jangan mengarang cerita, bisa-bisa nanti membahayakan anda," tegas Masrul.
 
Ini disebabkan, karena keterangan Suparman dinilai JPU KPK bertele-tele dan tidak to the point, ketika ditanya terkait seberapa jauh ia mengetahui adanya pembentukan tim komunikasi, yang katanya dibentuk untuk menjembatani dewan dan Gubernur Riau saat itu, Annas Maamun. "Saya tak tahu dengan pembentukan itu, tapi sebagai anggota Banggar, saya selalu ikut rapat," sebut Suparman.
 
Ini langsung dibantah JPU KPK, Pulung Rinandoro, dimana dalam kesaksiannya Suparman nyata-nyata tahu apa itu tim komunikasi. "Nah kata saudara tak tahu (tim komunikasi). Tapi kesaksian saudara (disidang) sangat gamblang terkait itu. Semuanya saudara rincikan," sebut Pulung.
 
"Ini mungkin saya salah duga (maksud dari tim komunikasi). Saya tidak begitu mengerti maksud pertanyaan penyidik (yang memBAP) saat itu," jawab dia. "Lho anda tidak bisa menyalahkan penyidik dengan BAP tersebut. Ini fakta," jawab Pulung. "Iya semua keterangan saya (saat bersaksi) itu benar apa yang saya ingat. Saya jelaskan, usai di BAP, saya kembali mengingat apa yang terjadi," kata Suparman.
 
Tak hanya itu saja yang membuat JPU KPK dan hakim geleng-geleng kepala, sikap dan keterangan Suparman yang bertele-tele tentang kesaksian sidang berlanjut saat JPU mempertanyakan sikap mencopot baterai handphone. "Seingat anda, apa setiap rapat dewan harus dilakukan copot baterai," tanya Pulung. "Ya itu sudah jadi kebiasan teman-teman (di DPRD). Lepas baterai. Selama ini setahu saya (selama ikut rapat) juga begitu," sebut Suparman seperti dikutip dari goriau.com.
 
"Lalu siapa seingat anda yang memerintahkan copot baterai?," tanya Pulung. "Tak ada perintah siapa-siapa, itu sudah jadi gurauan kawan, kalau pribadi, pencopotan baterai HP sudah jadi tradisi untuk menghindari trauma masa lalu," bantah Suparman. "Berarti ada apa dalam rapat di ruang Komisi B tersebut, kok bisa serahasia begitu," tanya Pulung lagi, yang tak bisa dijawab Suparman.
 
Hingga berita diturunkan, sidang masih berlanjut. Selain Suparman, Mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dan Gumpita juga dipanggil sebagai saksi. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index