Larangan Impor

Stok Menipis, Harga Kebutuhan di Meranti Melonjak

Stok Menipis, Harga Kebutuhan di Meranti Melonjak
ilustrasi (internet)
SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Kebijakan pemerintah pusat yang melarang impor beras dan gula dari negara tetangga kini mulai menyulitkan masyarakat Kepulauan Meranti. Sebab, akibat kebijakan tersebut, kini harga kebutuhan pokok, seperti beras dan gula meningkat tajam, dan daya beli masyarakat mulai menurun.
 
Hal ini mulai terlihat sejumlah distributor yang berada di kabupaten kepulauan meranti. Gudang yang biasanya berisi beras dan gula hingga ratusan ton ini, sejak  tiga bulan terakhir hanya tersisa puluhan ton saja.Sejumlah distributor mengaku, kondisi ini merupakan dampak dari pelarangan impor beras dan gula dari negara tetangga oleh pemerintah pusat. 
 
Menurut Ation Distributor sembako di Selat Panjang,pasokan gula dan beras impor dari Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau Terhenti. Sehingga kini distributor hanya mengharapkan pasokan dari pulau jawa. Kondisi ini juga mulai memberatkan masyarakat, karena harga kebutuhan yang dipasok dari jawa lebih mahal jika dibandingkan dari tanjung balai karimun, sehingga harga jual melonjak drastis. Bahkan selisih harga beras bisa mencapai 3 hingga 4 ribu rupiah perkilo, sementara selisih harga gula bisa mencapai 2500 perkilogramnya. 
 
“Tidak hanya soal harga, kualitas dan distribusi juga menjadi kendala,, jika biasanya dalam sepekan pasokan bahan pokok bisa dilakukan  tiga trip, namun sekarang hanya bisa dilakukan 1 trip saja, akibat jauhnya jarak yang di tempuh, menuju kabupaten yang berhadapan langsung dengan negara tetangga malaysia ini.” Ujar Ationg.
 
Kepala Dinas Perindustrian Pergangan Koperasi dan UKM Meranti Syamsuar Ramli mengaku dampak pelarang impor sangat menyulitkan masyarakat. Saat ini stock kebutuhan pokok mulai menipis, harga yang mahal menjadi alasan distributor enggan memasok seperti biasanya.
 
“untuk itu kita ia meminta pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan tersebut, terutama terhadap kabupaten terdepan seperti Kepulauan Meranti”harap Syamsuar. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index