PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Ahmad Faisal Hanafi (20) boleh saja bersikeras kalau dia tersinggung dan marah karena terus diminta oleh korban, Cici Anisa untuk membayar layanan plus-plus yang telah diberikan.
Namun, fakta yang terjadi juga menyebutkan, kalau ternyata perempuan berkulit putih asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Cici Anisa Wahab tetap menerima pembayaran biaya layanan plus-plus dari pelaku.
Dalam penjelasannya kepada penyidik kepolisian, Faisal menyebutkan kalau dia tetap membayar kepada Cici Anisa. Tapi, uang tersebut kemudian diambil kembali setelah korban dipastikan meninggal dunia.
Besarnya Rp500.000. Tapi, uang tersebut kemudian diambil kembali oleh pelaku setelah puas menganiaya korban dengan memukul wajah korban menggunakan meja kayu yang terletak di kamar tersebut.
Selepas itu, melakukan langsung melarikan diri ke kampung halamannya di Mokokerto dan kemudian tertangkap oleh aparat penegak hukum.
Sebelum sampai ke kampung halamannya, pelaku juga sempat berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya berhasil ditangkap aparat kepolisian.
Penelusuran terkait kasus pembunuhan Cici Anisa Wahab semakin dalam. Berbagai intrik pun diungkapkan terduga pelaku, Ahmad Faisal.
Dikatakan Faisal, pembunuhan yang dia lakukan bermotif marah karena korban, Cici Anisa meminta bayaran kepada pelaku setelah berhubungan badan.
Dikatakan Faisal, tentu saja dia marah ketika korban mendesaknya untuk membayarkan sejumlah uang, karena korbanlah yang memintanya untuk datang ke kamar hotel tersebut.R05)
Listrik Indonesia
