Dibanding Tahun Lalu, Nilai Impor Riau Januari-Agustus 2017 Turun 4,16 Persen

Dibanding Tahun Lalu,  Nilai Impor Riau Januari-Agustus 2017 Turun 4,16 Persen
Aktivitas ekspor impor di salah satu pelabuhan bongkar muat.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Nilai impor Riau bulan Agustus 2017 mencapai US$ 160.32 juta atau naik sebesar 11,80 persen dibanding nilai impor Juli 2017 yaitu US$ 143.39 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya impor Migas dan non migas masing-masing sebesar 6,66 persen dan 12,87 persen.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Aden Gultom, kepada wartawan. Menurutnya, selama Januari hingga Agustus 2017, nilai impor Riau mencapai US$ 848.63 juta atau turun 4,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang besarnya US$ 885.44 juta.

"Penurunan impor ini disebabkan oleh menurunnya impor non Migas sebesar 11,11 persen, meskipun impor migas naik sebesar 36,66 persen," ujar Aden.

Dikatakan Aden, peningkatan impor non Migas Agustus 2017 terhadap bulan sebelumnya terbesar terjadi pada mesin-mesin atau pesawat mekanik sebesar US$ 27.40 juta, bubur kayu (pulp) sebesar US$ 9.87 juta, dan bahan kimia anorganik sebesar US$ 1.98 juta.

"Sedangkan penurunan impor non Migas terjadi pada pupuk sebesar USS 16.19 juta, dan Hasil Penggilingan sebesar US$ 1.91 juta," ujarnya.

Lebih lanjut Aden menjelaskan, impor non migas selama Januari hingga Agustus 2017 didominasi oleh pupuk sebesar US$ 201.76 juta (30,00 persen), kemudian mesin-mesin atau pesawat mekanik US$ 182.42 juta (27,13 persen), bubur kayu (pulp) USS 52.17 juta (7,76 persen), serta bahan kimia anorganik USS 26.30 juta (3,91 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 68,80 persen.

Aden juga menerangkan perkembangan dan peran impor non Migas Riau menurut golongan penggunaan selama periode Januari hingga Agustus 2017 dibanding periode yang sama tahun 2016 yaitu impor barang konsumsi US$ 93.82 juta, bahan baku atau penolong US$ 606.29 juta, dan barang modal sebesar US$ 148.52 juta.

"Impor barang konsumsi naik sebesar 14,66 persen, impor bahan baku atau penolong naik sebesar 8,58 persen, dan impor barang modal turun sebesar 39,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2016," pungkasnya.(R07/mc)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index