Dulu Dikenal Sebagai Sentra Buah, Begini Harapan Sekda Pada Kadis Pertanian...

Dulu Dikenal Sebagai Sentra Buah, Begini Harapan Sekda Pada Kadis Pertanian...
Seorang penjual nenas di pinggir jalan di daerah Kualu Nenas, Tambang, Kampar.

BANGKINANG (RIAUSKY.COM)- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar Drs.Yusri, M.Si mengatakan Kampar dahulunya terkenal sebagai penghasil tanaman buah berkualitas, tetapi sekarang hal itu hilang.

Ada beberapa varitas tanaman yang dahulu sangat terkenal dari Kampar seperti tanaman buah jeruk, nenas dan rambutan, tetapi kini varitasnya hilang di Kampar. 

Tanaman buah ini dahulu sempat membuat Kampar terkenal karena begitu orang lewat dari luar kota di Kabupaten Kampar pasti menjumpai buah tersebut dijual di pinggir-pinggir jalan dan hal ini sudah menjadi khas bagi masyarakat,kata Sekda.

Hal itu dijelaskan Sekda ketika menerima kunjungan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kampar Hendri Dunan dan Perwakilan dari Balai Pengembangan Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Riau dibawah naungan Kementerian Pertanian RI serta Balai litbang tanaman jeruk dan buah sub trofika yang khusus menangani tanaman jeruk dan buah sub trofika dari Kotamadya Batu Malang Provinsi Jawa timur diruang rapat Sekda, selasa (11/10/2017).

Lebih jauh Yusri memaparkan, hal ini mungkin disebabkan kurangnya teknologi yang dimiliki para petani termasuk hal yang lebih penting yaitu soal pemasaran, bukan soal para petani Kampar yang tidak mengembangkan lagi tanaman buah tersebut,ujar Sekda.

Dijelaskan Sekda,  sekarang ini yang terjadi sebaliknya banyak varitas tanaman jeruk, nenas dan rambutan yang dikirim ke Kampar dari Provinsi tetangga yang katanya asli dari daerah mereka, padahal kita tahu itu dahulunya berasal dari Kampar, ujar Sekda.

Untuk itu Sekda menjelaskan, sangat menyambut baik tawaran kerjasama pengembangan dan cara membudidayakan tanaman buah dari BPTP dan Balitbang Kotabatu Malang. Kalau memang diperlukan satu wilayah yang cocok untuk pengembangannya akan kita sediakan,kata Sekda.

Begitu juga untuk masalah bibit tanaman dan pupuknya biar kami yang sediakan, tinggal Bapak dari BPTP dan Balitbang yang punya teknologi dan ilmunya yang bekerja menyangkut pembudidayaannya hingga berhasil. Setelah itu baru dapat diterapkan kepada para petani di Kampar,terang Sekda. 

Dijelaskan perwakilan dari BPTP Provinsi Riau DR.Boga Kuntoro bersama rombongan biasanya kami membuat semacam demplot dahulu kemudian akan dikembangkan di wilayah tertentu seperti untuk di Kampar saat ini, yang cocok untuk tanaman buah jenis apa dan wilayahnya dimana kemudian setelah berhasil baru dikembangkan.

Untuk di Kampar kami akan coba pengembangan kembali tanaman jeruk, nenas dan rambutan dan kami juga bekerjasama dengan Balai litbang tanaman jeruk dan buah sub trofika yang khusus menangani tanaman jeruk dan buah sub trofika dari Kotamadya Batu Malang Provinsi Jawa Timur, setelah demplot berhasil baru kerjasama ke depannya,kata Boga Kuntoro.

Selain itu memang diperlukan bagaimana pemasaran karena hal ini sudah menyangkut sisi bisnisnya yang lebih besar wilayah jangkauan ke depan nantinya khususnya buat petaninya yang kurang memahami bahkan untuk sampai kepada sisi ekspornya.

Kemudian Sekda menambahkan, intinya kami sangat mendukung tawaran kerjasama, tetapi setelah berhasil dan nantinya baru dapat kita teruskan ke petani untuk pengembangan dengan menggunakan teknologi dari BPTP, terang Yusri. 

Buatlah teknologi pengembangbiakan tanaman buah hingga berhasil kemudian akan kita bangun satu pabrik yang khusus mengelola dan pengembangan pemasarannya nanti, terang Yusri, apalagi sekarang ini, melalui program Bupati untuk menggalakkan investasi, jadi tidak ada masalah ke depan untuk kita bangun pabrik, papar Yusri.(CR6/zar)

Listrik Indonesia

#Kampar

Index

Berita Lainnya

Index