GELENG-GELENG...Sehari Oknum Dinas dan Satpol PP Nangguk Rp10 Juta, Sebulan Rp300 Juta di Pasar Arengka

GELENG-GELENG...Sehari Oknum Dinas dan Satpol PP Nangguk Rp10 Juta, Sebulan Rp300 Juta di Pasar Arengka
Personel tim Yustisi KotaPekanbaru membersihkan lapak di jalur lambat pasar pagi Arengka.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Peristiwa ini memang mencengangkan. Ketika pemerintah Kota Pekanbaru kesulitan memungut uang untuk meningkatkan penerimaan daerah, oknum PNS dan Satpol PP Kota Pekanbaru dilaporkan sukses hebat.

Bayangkan, sehari, uknum yang namanya sudah dikantongi dan sedang diselidiki tersebut bisa meraup keuntungan bersih sebesar Rp10 juta dari 400 orang pedagang aktif  kios dan lapak ilegal di sekitar Pasar pagi Arengka.\

Masing-masing pedagang dipungut sebesar Rp25.000 per hari dan bila dikalkulasikan selama satu bulan atau 30 hari, total penerimaan bersih yang diapatkan mencapai Rp300 juta.

''Nama oknum itu sudah kami terima dan sedang ditelusuri. Kalau memang iya, kita akan libatkan tim Saber Pungli untuk menyelidiki kasusnya, karena bukan saja mencemarkan nama institusi pemerintah Kota, tapi juga melakukan praktik melawan hukum,'' ungkap Kasat Polisi pamong praja, Zulfahmi Adrian.

Zulfahmi sendiri mengaku institusinya tidak mengetahui adanya pihak yang mengatasnamakan lembaga yang ia pimpin memungut uang kepada para pedagang. ''Ya saya juga tak tahu, dan itu bukan kebijakan dari kita. Logikanya saja, kalau kita terima masa kita razia dan lakukan penertiban?'' kata dia.

Satpol pamong Praja Kota pekanbaru, Rabu (11/10/2017) lalu melakukan penertiban terhadap ratusan kios dan lapak ilegal yang berdiri di sepanjang jalur lambat Pasar pagi Arengka. 

Selain dibongkar, banyak juga lapak para pedagang itu yang dibakar guna mengembalikan fungsi ruas jalan di depan pasar pagi Arengka sebagai jalur lambat. 

''Iya, jadi itukan sebenarnya jalur lambat untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas  di sekitar Pasar itu. Sekarang digunakan untuk berjualan, dan ada pula yang memungutnya. Karena itu kita tertibkan,'' kata Zulfahmi.

terkait penertiba di luar pasar, Sejumlah pedagang Pasar pagi Arengka yang berada di dalam kompleks pasar merasa senang. Mereka menyebutkan, harusnya itu dilakukan semenjak dahulu. 

Selama ini, karena pedagang ilegal beroperasi di badan jalan, pembeli enggan masuk ke dalam pasar. 

''Iya, yang ramai itu kan di luar. Sementara kita di dalam pasar membayar sewa. Syukurlah kalau ditertibkan. Mudah-mudahan benar-benar tidak ada lagi yang berdagang di sana, jadi pembeli masuk ke pasar,'' kata dia.(R05)

Listrik Indonesia

#SABER PUNGLI

Index

Berita Lainnya

Index