Antisipasi Terorisme, MUI Data Titik Rawan Gerakan Aliran Sesat di Riau

Antisipasi Terorisme, MUI Data Titik Rawan Gerakan Aliran Sesat di Riau
Ilustrasi

KUANTAN SINGINGI (RIAUSKY.COM) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, melakukan pendataan dan pemetaan terhadap titik-titik rawan gerakan aliran keagamaan yang diduga sesat dan dapat meresahkan masyarakat.

"Kami antisipasi, awasi penyebaran aliran sesat, jika ada temuan langsung dilakukan pembinaan," kata Ketua Majlelis Ulama Indonesia (MUI) Kuantan Singingi (Kuansing) Sarpeli di Teluk Kuantan, Minggu (19/11).

Ia mengatakan, pemetaan dilakukan untuk mengetahui wilayah terindikasi rawan pergerakan dan tumbuhnya aliran yang menyesatkan penduduk di 15 kecamatan se-Kuansing. "Ini juga sekaligus mencarikan solusi jika ada indikasi," ata dia.

MUI Kuansing sangat antisipasi setiap ada gerakan yang dikhawatirkan dapat memicu konflik keagamaan. Untuk itu MUI terus meningkatkan kinerja sekaligus menyampaikan ke semua pihak untuk tetap berhati-hati. 
"Kegiatan pemetaan sudah berjalan baik dan lancar," sebutnya seperti dilansir Berita Satu.

Kendati kepengurusan MUI ada di semua kecamatan, namun langkah pemetaan aliran diduga sesat itu bukan pekerjaan mudah. MUI membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk organisasi kemasyarakatan keagamaan di Kuansing. "Kami juga menggelar pembinaan sejumlah organisasi agar tidak termasuk kelompok aliran sesat," ujarnya.

Kabupaten Kuansing ditengarai ada aliran diduga sesat khususnya pada daerah yang jauh dari pusat kota. Misalnya, ada yang menyebutkan Negara Islam Indonesia (NII), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan organisasi Gabungan Fajar Nusantara (Gafatar) dan bahkan ada salah satu murid Ahmad Musadeq yang mengaku sebagai nabi. (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index