Kerjasama dengan Masyarakat dan Universitas, BRG Siapkan Dana Rp 24 Miliar untuk Restorasi Gambut di Riau

Kerjasama dengan Masyarakat dan Universitas, BRG Siapkan Dana Rp 24 Miliar untuk Restorasi Gambut di Riau
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Tahun ini, Badan Restorasi Gambut (BRG) fokuskan kegiatan dengan bekerja sama masyarakat dan universitas. Total terdapat enam provinsi yang menjalani kegiatan untuk restorasi gambut. Dari enam provinsi itu termasuk Provinsi Riau.

Pola kerja yang dilakukan dalam upaya mengembalikan kondisi gambut dilakukan dengan pendekatan 3-R, Rewetting, Revegetasi dan Revitalisasi.

"Penguatan kelompok masyarakat menjadi perhatian utama BRG. Kelompok-kelompok ini difasiltasi untuk membangun sumur bor dan sekat kanal serta mendapatkan insentif kegiatan ekonomi untuk revitalisasi mata pencaharian di lahan gambut," terang Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A. Safitri dalam rilisnya.

Khusus kegiatan di Riau, BRG mencatat memiliki areal terluas kedua dari total provinsi yang akan menjalani proses revitalisasi lahan gambut.
Dengan anggaran APBN 2017 dibentuk kelompok masyarakat di sejumlah Kabupaten di Riau.

Kabupaten itu antara lain, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hilir, Kampar, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Kabupaten indragiri Hilir, dan Kota Dumai. Kelompok ini membangun 400 sumur bor dan 311 sekat kanal. 

Sementara itu, sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan donor juga melakukan kegiatan serupa dengan tidak kurang dari 100 sumur bor dan 10 sekat kanal dibangun.

"Terdapat 11 desa dan kelurahan di Riau yang masuk dalam program ini untuk tahun 2017. Luas desa/kelurahan itu sekitar 170 ribu hektar, dengan 157 ribu hektar atau 92% wilayahnya ada dalam lokasi target restorasi gambut," sebutnya.

BRG mengalokasikan Rp 152 Miliar dalam anggaran tahun 2017 untuk kegiatan pembasahan (R1), pemberdayaan ekonomi (R3) dan penyiapan kelembagaan masyarakat di tingkat tapak pada 7 provinsi.

Kegiatan bersama masyarakat di Riau untuk tahun ini mencapai Rp 24 miliar yang terdiri dari kegiatan pembasahan gambut dan revitalisasi ekonomi sebesar Rp 19 Milyar dan kegiatan pemberdayaaan sosial-ekonomi sebesar Rp 5 miliar. (R04/Rls)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index