Rachmat Witoelar Apresiasi Program DMPA Sinarmas

Rachmat Witoelar Apresiasi Program DMPA Sinarmas
Rachmat Witoelar 

SIAK SRI INDRAPURA (RIAUSKY.COM) - Kunci penanganan perubahan iklim di Indonesia adalah mengurangi kebakaran hutan dan pembukaan lahan tanpa bakar, untuk mencapai keberhasilan tersebut perlu tindakan dan aksi nyata dari semua pihak, hal ini telah di tunjukan oleh petani Suryono.
 
Pernyataan ini disampaikan utusan khusus Presiden RI untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar pada acara syukuran Desa Makmur Peduli Api (DMPA) Lembaga Pinang Indah Abadi serta panen cabe di dusun Sukajaya Kampung Pinang Sebatang Barat Kecamatan Tualang, Rabu (13/12).

"Saya kagum apa yang telah dilakukan Suryono sebagai petani, Ini bukti nyata keberhasilan kita terhadap perubahan iklim. Kita akan menyampaikan ke masyarakat luar bahwa Indonesia berhasil. Kita yang selama beberapa tahun ini dikecam oleh dunia luar karena kebakaran hutan, akan tetapi sekarang ini dengan adanya suatu gerakan dari level nasional untuk upaya mencegah kebakaran hutan dapat kita atasi dan ini akan menepis tudingan negara luar," ungkapnya.

Dengan adanya program DMPA ini lanjutnya, dapat menjadi motivasi bagi masyarakat luar untuk meningkatkan petanian dan ini dapat mengatasi perubahan iklim, saya ingin melihat secara langsung upaya apa yang dilakukan ditingkat lapangan, dan apa yang saya lihat saat ini saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh sinarmas bersama dengan mitranya, program yang digulirkannya sangat tepat dalam upaya menjaga hutan melalui program DMPA nya. 

Turut hadir dalam acara syukuran tersebut sosial security head Sinar Mas. Agung Wiyono, Kepala BPPM Arara Abadi Undang Nurzihad humas Arara Abadi Musherizal Yatim, humas distrik Rasau Kuning Aep Mahmudin, petugas penyuluhan petanian sekecamatan Tualang dan kelompok tani.

Sekcam Tualang Rico Riyanto mengatakan program DMPA Arara Abadi ini sejalan dengan program pemerintah kabupaten Siak. Bupati Siak juga telah mencanangkan program dibidang petanian,salah satu upaya untuk mendorong keberhasilan program tersebut, pemerintah kabupaten memberikan kemudahan untuk melaksanakan budi daya pertanian dilahan tidur tentu dengan syarat apabila lahan tersebut diperlukan masyarakat harus mengembalikannya. 

Sementara petani Suryono menuturkan sejak adanya program DMPA Arara Abadi ini, dirinya mengakui mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga, banyak ilmu yang didapat mulai dari mengelola lahan dan juga pemanfaatan sisa limbah seperti limbah jagung dapat di olah menjadi pakan ternak yang dulunya di dibakar.

"Sejak saya alih fungsi lahan dari sawit ke tanaman holtikultura, saya sudah dapat mengerjakan 10 orang.Beda waktu di sawit hanya untuk sendiri," katanya. (Rls)

Listrik Indonesia

#Sinarmas-IKPP

Index

Berita Lainnya

Index