Pemprov Komit Cegah Penyebaran Virus HIV-AIDS di Riau

Pemprov Komit Cegah Penyebaran Virus HIV-AIDS di Riau

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman minta para remaja mau pun dewasa hindari pergaulan bebas yang mengakibatkan Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).

Selain itu, orang nomor satu di Riau juga mengingatkan kepada para orang tua agar tak 'jajan' di sana sini yang mengakibatkan, bisa tertularnya penyakit HIV/AIDS tersebut.

"Pergaulan bebas bisa menularkan HIV atau AIDS. Saya ingatkan para remaja apalagi yang sudah dewasa. Ingat ini para orang tua juga, jangan suka jajan," kata Gubernur Riau didampingi Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir, Dirut RS Arifin Ahad Nurzeli Husnedi, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Riau dr Hj Sri Suryaningsih, pada acara peringatan hari AIDS se Dunia, Ahad (3/12/17).

Selain pergaulan bebas, Gubernur Riau yang biasa disapa Andi Rachman ini juga mengkhawatirkan terjadinya penyalahgunaan obat-obatan yang dapat merusak generasi bangsa ke depan. Pada hal, generinasi yang berkembang saat ini adalah aset bangsa yang akan menjadi benteng ke depan.

"Melalui drug juga bisa terjangkit HIV atau AIDS. Misalnya melalui jarum suntik dipakai. Jadi ini harus kita hindari," ungkap Andi.

Karena itu, mantan anggota DPR RI ini mengingatkan, benteng keimanan serta semangat untuk maju adalah cara ampuh dalam menghindari penularan HIV/AIDS yang diakibatkan pergaulan bebas tersebut.

Negara ini butuh pemuda-pemudi yang tangguh, kuat dan bermoral sebagai generasi bangsa ke depan. Kemajuan zaman serta semakin berkembangnya tekhnologi bukan berarti lupa segalanya. Jika disalah gunakan, maka saja menjerumuskan diri.

"Pergaulan sejenis, ini juga bisa menularkan HIV atau AIDS. Jadi ini harus kita hindari. Kita harus kuat menahan diri untuk tidak berbuat macam-macam dan yang penting kita jaga diri kita," ujar Andi.

"Bagi generasi muda masih banyak yang bisa diperbuat untuk negara ini. Apalagi Indonesia setelah merdeka ini harus punya sumber daya manusia yang lebih bagus," harap Andi lagi.

Sejak awal tahun 2017 hingga bulan Oktober, Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mencatat, terjadi pernambahan jumlah pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) baru sebanyak 171 orang. Sedangkan total pengidap HIV di Riau sejak tahun 2004 hingga 2017 mencapai 2.488 orang.

Kepala Diskes Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir menyebutkan dari jumlah tersebut, rata-rata penambahan Odha (orang dengan HIV/Aids) di Riau setiap bulannya bertambah 17 orang.

"Itu belum data keseluruhan, karena tidak semua ODHA mau memeriksakan kesehatannya. Mereka terpengaruh stigma dan diskriminasi," urai Mimi di Pekanbaru, Jumat (1/12/2017).

Dikatakan Mimi, virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Namun, tidak perlu khawatir karena virus ini dapat ditekan dengan meminum obat anti-retroviral (ARV).

"Odha harus rutin meminum obat ARV, ini dapat memperlambat bertambah parahnya penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi. Banyak juga yang akhirnya jadi sehat," tuturnya.

Adapun rincian kasus baru HIV yang ditemukan di Riau selama Januari-Oktober 2017, sebagai berikut: Kota Pekanbaru 73 kasus, Dunai 27 kasus, Kabupaten Bengkalis 27 kasus, Pelalawan sepuluh kasus, Rokan Hilir (Rohil) tujuh kasus.Kemudian, Kampar nihil, Indragiri Hilir (Inhil) dua kasus, Siak dua kasus, Rokan Huku (Rohul) nihil, Kepulauan Meranti satu kasus, Indragiri Hulu (Inhu) satu kasus, dan Kuantan Singingi (Kuansing) satu kasus. (R07/Advertorial)

Listrik Indonesia

#Advertorial Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index