Sukses Antisipasi Ancaman Karhutla, Gubri: Ini Karena Kerja Keras Kita Semua

Sukses Antisipasi Ancaman Karhutla, Gubri: Ini Karena Kerja Keras Kita Semua

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Provinsi Riau mempertegas komitmen dalam mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini memperlihatkan capaian positif dengan angka karhutla yang terus mengalami penurunan.Hal itu tentunya tidak terlepas dari kerja keras seluruh stakeholder terkait. 

"Kita masih terus mengantisipasi karhutla. Hingga saat ini kita masih terbebas dari ancaman kabut asap. Semua karena kekompakan kita bersama, kerugian besar negara atas dampak karhutla dan bencana asap bisa kita atasi,” terang Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Untuk menjaga keberhasilan tersebut, langkah sinergitas dan bahu membahu mengantisipasi karhutla terus dilakukan. Baik antara seluruh stakeholder terkait maupun dengan instansi pemerintah pusat.Riau bebas dari ancaman kabut asap, memang diupayakan dengan penuh kerja keras bersama seluruh pihak.

Diharapkan dengan komitmen itu dapat mendukung langkah Riau yang sedang bersolek dari sisi infrastruktur dan perekonomiannya.Sementara itu Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, mengatakan, angka karhutla terus memperlihatkan angka penurunan dari tahun ke tahun. 

Untuk itu, langkah sinergitas dan upaya kerja keras terus dilakukan dari tingkat Provinsi hingga kabupaten/kota.Langkah antisipasi dan penanganan karhutla bahkan sampai ke desa-desa di Riau melalui tim Satgas Karhutla baik darat dan udara. Dengan kerja keras yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir membuat Riau terbebas dari ancaman karhutla yang sempat menjadi momok negatif negeri ini beberapa tahun lalu.

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman juga mencabut status siaga darurat kebakaran hutan fan lahan (karhutla) di Provinsi Riau terhitung mulai 30 November 2017.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan telah dicabutknya status siaga darurat ini menandakan telah berakhirnya tugas tim udara.

Dengan pencabutan status ini, enam helikopter water bombing yang selalu siap siaga membatu memadamkan api berkahir.

"Sejak Ditetapkan 21 Januari lalu, Riau pertama sekali menetapkan di Indonesia status siaga darurat hingga 27 April dan diperpanjang lagi 1 Mei hingga 30 November, seluruh upaya pendampingan dan kordinasi dilakukan. Alhamdulillah dilaksanakan dengan baik," ujar Edwar Sanger.

Pertimbangan Satgas sendiri mencabut status ini karena saat ini ancaman kebakaran hutan dan lahan di Riau terkendali mengingat musim hujan yang sudah terjadi akhir tahun. Jikapun terjadi kekeringan diawal tahun mendatang maka Satgas akan segera menetapkan status siaga darurat Karhutla kembali. (R07/Advertorial)

Listrik Indonesia

#Advertorial Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index