Kendalikan Inflasi 2018, TPID Riau Dorong Kerjasama Perdagangan Antar Daerah

Kendalikan Inflasi 2018,  TPID Riau Dorong Kerjasama Perdagangan Antar Daerah
Rapat TPID Riau

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Guna mengendalikan inflasi di Riau tahun ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Riau gelar high level meeting, Jumat (19/1/2018) di BI Riau. 

Seperti diketahui, BI Riau memperkirakan tingkat inflasi Provinsi Riau pada 2018 berada pada kisaran 3,7 persen hingga maksimal 4,7 persen. 

Kepala BI Riau Siti Astiyah menyebut ada sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut tentunya yang berkaitan dengan tugas-tugas TPID.

Siti menyebut tak hanya evaluasi tingginya inflasi di 2017, tapi juga membahas proyeksi inflasi di tahun 2018 serta penguatan peran TPID.

Ia pun menguraikan sejumlah kebijakan yang dibahas, seperti Kebijakan Perdagangan yang berkaitan dengan revitalisasi pasar, pasar lelang, pasar murah, pemanfaatan teknologi informasi, kerjasama antar daerah dan juga pengawasan pergudangan.

Ada juga Kebijakan Energi terkait dengan aturan pembebasan lahan dalam rangka pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, mendukung iklim migas yang kondusif.

Selanjutnya Kebijakan Pangan, kaitannya dengan pembentukan cadangan beras, pendampingan petani, stop konservasi lahan, penyajian data dan informasi pangan, penyediaan infrastruktur pangan serta peran serta Gapoktan.

Ada juga Kebijakan Infrastruktur, yang ini berkaitan dengan pembangunan pasar induk, pergudangan, pembangunan dan pengelolaan jalan, perizinan pembebasan lahan.

Terakhir, Kebijakan UMKM, terkait dengan penyiapan calon debitur, mendorong ekonomi digital berbasis e-commerce UMKM, bantuan promosi dan pemasaran serta pendampingan.

Nah, dari sejumlah kebijakan tersebut, TPID menyetujui kebijakan perdagangan antar daerah bukan hanya antara provinsi dengan provinsi, namun bisa juga kabupaten dengan kabupaten ataupun kabupaten dengan kota.

"Sejauh ini sudah ada beberapa daerah yang sudah melakukan ini, misalnya Dumai sudah melakukan MoU dengan 5 Kabupaten lainnya. Dan beberapa daerah lainnya akan menyusul," jelasnya.

Terkait hal ini, skema kerjasama antar daerah dapatb diimplementasikan dengan mennggunakan pendekatan government to government (G2G) atau business to business (B2B)

Ia menmabahkan, terkait inflasi, tekanan inflasi terutama bersumber dari komponen administered price seiring dengan tidak adanya kenaikan harga bahan bakar minyak, elpiji tiga kilogram, dan listrik.

Selanjutnya, tekanan terhadap inflasi diperkirakan berasal dari kelompok bahan makanan yang berpotensi bergejolak (volatile food). Sebab, ketergantungan Riau dari pasokan luar daerah masih tinggi dan rawan terhadap gejolak harga. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index