MAAF, Ini Bukan Jalan antar Desa, Tapi Kubangan Lumpur, Hanya Ada di Pucuk Rantau Kuansing...

MAAF, Ini Bukan Jalan antar Desa, Tapi Kubangan Lumpur, Hanya Ada di Pucuk Rantau Kuansing...
Sejumlah pelajar mendorong motor yang mereka gunakan karena tak bisa melintas di kubangan lumpur di Pucuk Rantau Kuansing.

TELUK KUANTAN (RIAUSKY.COM)- Kepala Desa Sungai Besar Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuansing, Raflis, mengeluhkan dan memprotes kondisi jalan penghubung antar desa yang rusak parah dan hampir tidak bisa dilewati, terlebih jika sudah diguyur hujan.
 
Jalan dimaksud menurut Raflis, adalah ruas jalan dari Desa Perhentian Sungkai sampai Desa Pangkalan sepanjang puluhan kilometer. Terutama ruas jalan sepanjang 6 kilometer yang melintas di 5 desa, yakni Desa Perhentian Sungkai, Sungai Besar, Sungai Besar Hilir, Ibul hingga Desa Pangkalan. Semuanya masuk wilayah Kecamatan Pucuk Rantau.
 
"Kita sama tahu, bahwasannya status jalan tersebut merupakan jalan Kabupaten yang baru sebatas pengerasan, dibangun beberapa tahun silam. Namun, sejak dibangun hingga sekarang, jalan tersebut tidak pernah diaspal dan dilakukan perawatan oleh Pemerintah Kuansing," jelas Raflis kepada Riuamandiri, Senin (12/2/2018).
 
Padahal lanjut dia, kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan dengan keadaan sudah rusak parah dan nyaris tidak bisa dilewati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terutama pada saat musim penghujan.
 
"Ya, jalan tersebut merupakan jalur transportasi utama masyarakat di 5 desa yakni desa perhentian sungkai, sungai besar, sungai besar hilir, ibul dan pangkalan. Lebih dari 500 orang tiap hari memanfaatkan jalan tersebut untuk keperluan bekerja, berdagang dan sekolah," ujarnya.
 
Dikatakan juga, kerusakan jalan tersebut berakibat pada gangguan serius terkait dengan kegiatan interaksi sosial, pendidikan, penegakan hukum, transaksi ekonomi, termasuk gangguan akses kesehatan.
 
Lanjutnya, pada saat tertentu, seperti musim hujan saat ini, kerusakan jalan tersebut juga berdampak pada terhentinya proses belajar mengajar di beberapa sekolah dan juga mandegnya transaksi ekonomi di masyarakat.
 
"Pada saat musim penghujan seperti sekarang, setiap hari dipastikan minimal terjadi 5-10 kali kecelakaan akibat tergelincir dari kendaraan karena kondisi jalan yang becek, licin dan berlobang. Parahnya lagi, tak jarang anak-anak batal berangkat ke sekolah karena hondanya tergelincir jatuh terhempas ke lubang lumpur," sebut Raflis.
 
Karenanya, mewakili masyarakat setempat lainnya, Raflis meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kuansing melalui dinas PUPR agar segera memperbaiki jalan tersebut demi kesejahteraan masyarakat.
 
"Kepada Pemkab Kuansing kami minta untuk segera melakukan perbaikan pengerasan atau aspal jalan tersebut, untuk mencegah insiden kecelakaan dan sekaligus sebagai bentuk pemerataan kesejahteraan serta kepedulian pemerintah kabupaten terhadap masyarakat desa terpencil," harapnya.(R04/rm)

Listrik Indonesia

#Kuansing

Index

Berita Lainnya

Index