Warga Siak Curhat Pada Firdaus-Rusli Soal Honor Guru dan Mekanisasi Pertanian

Warga Siak Curhat Pada Firdaus-Rusli Soal Honor Guru dan Mekanisasi Pertanian
Suasana dialog paslon Dr Firdaus MT dan Rusli Effendi saat berkunjung ke Bungaraya Siak.

SIAK (RIAUSKY.COM)- Banyak curahan perasaan yang disampaikan oleh masyarakat Kabupaten Siak di Bungaraya kepada Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Firdaus-Rusli.

Hal tersebut terungkap saat pasangan berjuluk ''Pemimpin Visioner'' itu melakukan kampanye dialogis di Negeri Istana tersebut, Sabtu (17/2/2018).

Salah satunya diungkapkan Abdul Wahab, salah seorang warga mempersoalkan insentif guru honor di bawah kementerian agama yang hanya mendapat Rp 250 ribu perbulan, jauh dari kesejahteraan.
 
“UMR Siak itu Rp2,6 juta per bulan, sedangkan insentif guru honor madrasah hanya 250 ribu perbulan, untuk hidup saja susah pak, mohon diperjuangkan pak,” Ucap Abdul Wahab, salah seorang guru madrasah yang bertanya saat sesi dialog.
 
Darto, tokoh masyarakat Kampung Tuah, Bunga Raya dalam sesi dialog juga berpesan kepada paslon Firdaus-Rusli agar melestarikan kebudayaan dan kesenian Jawa.
 
Sebelumnya Darto juga mempersoalkan lemahnya daya saing harga hasil pertanian terutama padi.
 
“Kita perlu mesin penggiling padi dalam skala besar agar bisa memangkas ongkos produksi dan bisa menambah penghasilan petani.” sebut Darto kepada Firdaus.

Firdaus juga menyatakan empatinya  atas kondisi pertanian Riau dimana hasil panen padi hanya cukup untuk memenuhi 30 persen dari  kebutuhan pangan di Riau.
 
“Tanah yang subur dan luas tapi belum mampu mencukupi kebutuhan pangan kita, karena sebanyak 70 persen kebutuhan beras untuk Riau kita beli dari luar negeri, kondisi ini harus kita atasi secepatnya.” ungkap Firdaus.

Pihaknya sangat mendukung upaya mekanisasi pertanian yang bisa meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan hasil tanam petani. 

Tak hanya di Siak, Firdaus pun mengungkapkan itu harus dilakukan secara merata di seluruh wilayah Riau.
 
Pada kesempatan itu, Firdaus juga mengatakan akan memprogramkan bantuan desa sebesar Rp500 juta per desa, Sabtu 17 Februari 2018.
 
“Ini terkait otonomi desa, karena di Pekanbaru saya juga memprogramkan bantuan serupa berbasis RW yang besarnya dari Rp50 hingga Rp100 juta, gunanya untuk perhatian dan membina pelatihan keterampilan ekonomi kerakyatan.” jelas Firdaus membuka wacana kebijakan secara rasional.(*)

Listrik Indonesia

#PILGUBRI 2018

Index

Berita Lainnya

Index