RIAUSKY.COM - Keluarga besar Putu Moh Diana, suami dari Ni Luh Putu Septian Parmadani yang diduga bunuh diri bersama ketiga anaknya, shock mendengar kabar tersebut, Rabu (21/2) pagi.
Putu Moh beserta sejumlah keluarga pun berangkat ke Gianyar. Sementara sebagian lainnya menunggu kepastian di rumah, Banjar Sandakan, Desa Sulangai, Petang.
Salah seorang anggota keluarga yang namanya enggan disebutkan menuturkan, selama ini tak pernah ada pertengakaran besar di antara Septian dan suami.
"Yang namanya pertengkaran kecil suami istri tentunya biasa. Tapi tak pernah sampai ribut besar. Makanya kami tidak menyangka seperti ini," ujarnya yang masih bertanya-tanya pemicu korban mengambil tindakan kejam seperti dilansir Bali Express.
Dikatakan, Septian adalah salah satu guru di SDN 4 Sulangai, Selasa (20/2) dikatakan, ia masih biasa ke sekolah mengantar anaknya. "Bahkan dia membonceng ketiga anaknya dan terlihat seperti biasa. Tapi tiba-tiba ada masalah seperti ini," sahut warga lain.
Seperti diketahui, pada Rabu (21/2) Ni Luh Putu Septian Parmadani, 33, istri Putu Moh Diana, 35, asal Banjar Sandakan, Desa Sulangai, Petang diduga bunuh diri bersama ketiga anaknya, yakni Putu Ana , 7, Made Mas, 4, dan Nyoman Mas, 2, di Banjar Palak, Sukawati, Gianyar. Sementara Septian sendiri masih kritis di RS Ganesha, Celuk, Gianyar.
Menurut informasi yang dihimpun, Selasa (20/2) korban datang ke rumah asal, Banjar Palak bersama tiga orang anaknya. Awalnya korban sempat mengobrol seperti biasanya bersama kluarga, seakan tanpa masalah. Pun malam harinya korban tidur bersama anak-anaknya, dalam kamar milik korban sewaktu masih gadis. Namun demikian, pintu kamarnya dikunci grendel.
Keluarga curiga setelah Rabu (21/2) pagi hari sekitar pukul 06.30 saat melihat kamar korban. Keluarga korban kemudian membuka pintu. Korban pun ditemukan tergeletak. Korban pun dilarikan ke RS Ganesa, Gianyar. (*)
Listrik Indonesia
.jpeg)
