Kunjungi Techno Park Pelalawan, Investor Asal Jepang Tertarik Kembangkan Limbah Cair Sawit Jadi Bahan Kosmetik

Kunjungi Techno Park Pelalawan, Investor Asal Jepang Tertarik Kembangkan Limbah Cair Sawit Jadi Bahan Kosmetik

LANGGAM (RIAUSKY.COM) - Limbah cair sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) yang sejauh ini kerap menjadi permasalahan sosial, namun kedepanya, berbekal teknologi terkini dari Negeri Matahari Terbit, limbah dengan aroma busuk ini mulai dilirik kalangan pengusaha untuk dijadikan komponen pembuatan kosmetik dan farmasI.

Setidaknya, rasa optimis akan keberhasilan ini terpancar sesaat rombongan investor Jepang mengunjungi kawasan Teknopark Pelalawan sekaligus meninjau pengelohan limbah sawit PT MUP dan PT Agrita Sari Prima. 

Kunjungan investor ini jelas membawah agin segar bagi para pengusaha pabrik kelapa sawit di Pelalawan, Riau bahkan Indonesia untuk mendulang rupiah.

Kepada media ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab Pelalawan Ir HM Syahrul Syarif yang saat bersamaan turut mendampingi Bupati Pelalawan HM Harris, Wakil Bupati Pelalawan H Zardewan beserta rombongan investor Jepang dan para pengusaha pabrik kelapa sawit di Pelalawan dan Prof T Dahril, ahli alga dari Universitas Riau serta Mahasiswa ST2P Pelalawan, Kamis, 22 Februari 2018.

Dilanjutkan Ir HM Syahrul Syarif, dari apa yang disampaikan Toshihide Nakajima, Group Chairman eBioTechnology Holding Pte Ltd dan Dr.Sc Makoto Watanabe, Professor Algae Biomass and Energy System R&D Center Universitas Tsukuba Jepang, dalam Focus Group bahwa dalam waktu dekat ini akan dilanjutkan dengan studi kelayakan Proyek pengolahan POME menjadi alga pada April 2018. Studi ini sendiri melibatkan peliti dari Indonesia dan Jepang serta dari PT Nutri Palma Nabati. 

"Tindak lanjut kunjungan ini akan dilanjutkan dengan studi kelayakan. Dan saya pikir ini merupakan bentuk keseriusan mereka,"ujar Kepala Badan ini.

Disisi lain sambung Ir HM Syahrul Syarif selain investor dari Jepang tentunya pengusaha lokal (pabrik kelapa sawit di Pelalawan) dengan sendirinya ikut berkecimpung dalam pengolahan limbah cair sawit ini.

"Disini, dimana peserta utama adalah pengusaha pabrik kelapa yang ada di Kab Pelalawan cukup mendapat suprise dan tertarik dengan konsep peningkatan ekonomi limbah cair. Sebab selama ini limbah cair sawit ini belum dimanfaatkan dan terkadang menimbulkan masalah sosial dengan masyarakat," urainya.

Masih disampaikan Ir HM Syahrul Syarif, sesuai dari arahan Bupati Pelalawan HM Harris, dimana dari pihak pemerintah dalam hal mendukung kemajuan investasi didaerahnya akan memberikan kemudahan perijinan. Kendati demikian, pemberian izin tetap mengacu regulasi daerah dan pusat. 

"Yang jelas kita akan memberikan kemudahan-kemudahan terkhusus terkait perizinan,"imbuhnya.

Ia juga menyambut baik kedatangan investor dari Jepang ini karena mendukung pengembangan Kawasan Teknopark Sawit Pelalawan.  Selain itu, kehadiran investasi teknologi pengolahan limbah sawit ini punya dampak positif dan bernilai  tambah bagi perekonomian masyarakat petani sawit yang modern.

"Dari rencana aksi ini, kedepannya akan dibangun pabrik-pabrik dikawasan Tekno Park ini mempunyai luas 3.700 hektare yang terbagi enam zona kawasan untuk pembangunan pabrik,” tutupnya. (R09)

Listrik Indonesia

#Pelalawan

Index

Berita Lainnya

Index