RIAUSKY.COM - Lagi, kasus kekerasan terhadap guru yang dilakukan siswa kembali terjadi, kali ini korbannya guru SMP.
Sambil terbaring lemah tak berdaya di atas asbang RSUD Soedarso, Nuzul Kurniawati (49), guru Madrasah Darussalam, Jalan Tani Pontianak Timur yang dianiaya oleh muridnya menceritakan awal kejadian yang ia alami sampai ia harus menanggung cidera dibagian bawah telinganya yang tampak membengkak.
Awalnya mula kejadian tersebut, ketika mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang diampu oleh Fadilah dan saat itu pelaku atas nama NF asyik bermain game dengan Hp yang ia miliki dan mengganggu seluruh teman-temannya yang sedang belajar.
Fadilah menegur NF, namun reaksi tak terduga ditunjukan oleh NF dengan berkata kasar.
Mendapat perkataan kasar dari muridnya, Fadilah langsung menangis karena tak menyangka seorang murid bisa berkata kasar seperti itu dan lapor dengan guru lainnya.
"Ada guru mengajar di kelas dua, menangis di kantor karena diomongin kasar sama murid. Murid itu main hape, main game saat belajar, sama gurunya diingatkan, diminta matikan. Tapi jawabannya kasar, gurunya bilang kalau gitu nanti ibu ambil," ceritanya sambil terbaring lemah dan ketika hendak ke wc pun Nuzul harus dipapah suaminya, Kamis (8/3/2018) seperti dimuat Tribun.
Nuzul sempat menirukan kata-kata kasar yang dikeluarkan dari mulut NF yang tak lain adalah muridnya sendiri.
"Kalau kau ambil, aku injak-injak kau. Akhirnya nangislah ibu itu, lalu ditinggalkan ruangan. Kemudian guru kelas lain, bu ima panggil saya, saat itu lagi ngajar," ceritanya.
Akhirnya ia mencari kepala sekolah, ternyata kepala sekolah sedang tak berada ditempat. Lantas Nuzul yang selalu Wakil Kepala Sekolah masuk di ruang kelas untuk menasihati dengan lembut anak itu.
Ia ingat betul apa yang disampaikan pada NF, kalau sama guru tidak boleh gitu, harus sopan, masa guru sampai dibuat nangis. Tapi jawaban NF kasar.
"Ngape kau ikut campur. Saya nyaut, ibu kan guru kamu juga. Tapi dia tidak peduli, tetap main game. Sementara pelajaran jadi terhenti karena gamenya dinyaringkan sama dia. Akhirnya ibu ambil, begitu ibu ambil, dia ambil kursi dipukulkan ke kepala ibu," ceritanya.
Setelah mendapat pukulan di kepala dengan kursi, Nuzul mengaku sempoyongan dan ia berteriak meminta tolong dengan memanggil guru-guru lainnya.
"Kepala ibu sakit luar biasa, jadi hp yang ibu pegang terlempar, karena tak tahan sakit yang luar biasa di kepala, ibu tidak tahu gimana gerakan tangan ibu, kuat atau gimana ibu ndak tahu. Akhirnya terlemparlah hape itu, terbelah. Sudah terbelah diambillah hape sama anak itu, dilempar ke ibu. Kena ke bawah telinga bagian kanan," tambahnya.
Mendapat dua kali hujaman dikepala, Nuzul sampai pingsan dan langsung terduduk. Bahkan ia mengaku baru sadar setelah disuruh istigfar oleh guru lainnya.
"Sakit luar biasa, makanya tidak mampu bangun. Waktu dibawa ke rumah sakit, ibu digendong. Tadi malam tidak bisa tidur, ngenyut. Kan bengkak, ada darahnya di telinga, sudah dibersihkan perawat. Dikompres air hangat baru bisa tidur. Sudah scanner mungkin hari ini baru dapat hasilnya," pungkas.
Kepala SMP Darussalam, Ahmad Bustomi membeberkan terkait kasus penganiayaan yang terjadi di sekolahnya.
Penganiayaan dilakukan oleh seorang murid dengan inisial NF terhadap gurunya Nuzul Kurniawati.
Memang saat kejadian, Bustami sedang tak berada di tempat. Ia hanya menerima laporan dari guru lainnya terhadap peristiwa tersebut.
Pihak sekolah menurutnya melakukan perannya untuk memediasi kedua belah pihak.
Mungkin pelaku tersinggung sehingga melemparkan kursi dan Nuzul juga secara reflek menghempaskan Hp pelaku. (*)
Listrik Indonesia
