BBKSDA Belum Bisa Pastikan Harimau Penyerang Jumiati dan Yusri Sama

BBKSDA Belum Bisa Pastikan Harimau Penyerang Jumiati dan Yusri Sama
Harimau sumatera yang menewaskan Jumiti dan Yusri.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, hingga kini masih berupaya menangkap harimau sumatera yang menerkam Yusri Effendi. 

Bahkan, harimau sumatera itu juga masih diteliti apakah harimau ini sama dengan yang memangsa Jumiati, harimau yang diberi nama Bonita. 

Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati mengatakan tim gabungan sudah berada di lokasi konflik harimau dengan manusia di Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir ( Inhil), Riau. 

"Harimaunya masih diteliti kembali melalui identitas lorengnya, apakah Bonita atau harimau sumatera lainnya," kata Dian. 

Dian mengatakan, tim melihat harimau yang menerkam Yusri. Namun karena hari sudah gelap, sehingga tidak begitu kelihatan belang 'datuk' tersebut. 

Sementara itu, Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, mengaku setelah mendapat laporan mengenai harimau yang menyerang warga, tim langsung menuju Kampung Danau dan tiba sekitar 17.00 WIB. 

"Bius sudah disiapkan saat itu. Namun jarak tembak tidak maksimal, sehingga penembakan bius dibatalkan," kata Suharyono pada Ahad(11/3/2018). 

Selanjutnya, harimau tersebut bergerak sekitar 100 meter menuju kebun sawit. Namun, sesampainya di dekat pembangunan sarang walet, tim turun ke bawah di samping rumah milik bidan. 

Pada saat harimau berada di bawah bangunan sarang walet yang baru, empat orang pekerja bangunan masih bekerja. "Sekitar lima menit, harimau bergerak ke sebuah bangunan sarang walet yang lama yang berjarak sekitar 50 meter dari bangunan sarang walet yang baru," kata Suharyono. 

Tim perlahan mundur karena harimau semakin mendekat. Namun, empat orang pekerja bangunan yakni Yusri (korban), Rusli, Indra, dan Syahran justru mendekati arah harimau. 

Empat pekerja telah diarahkan warga agar pulang melewati arah sungai dan menjauh dari harimau tersebut. 

"Pekerja tanpa sepengetahuan tim dan warga mengarah ke posisi harimau. Di saat itulah harimau langsung menyerang. Jarak tim dari pekerja sekitar 200 meter. Setelah mendengar teriakan, barulah tim mendekat," cerita Suharyono. 

Dia mengatakan, hari sudah malam sehingga tidak bisa membantu pekerja tersebut. Warga langsung menjemput pada pekerja lewat sungai. 

"Yang ditemukan cuma tiga orang pekerja. Satu orang lagi, Yusri, terpisah dengan kawannya," ujar Suharyono. 

Lalu, tim gabungan dan warga beramai-ramai mencari Yusri. Sekitar 15 menit pencarian, akhirnya Yusri ditemukan di semak-semak berair dalam kondisi tak sadarkan diri. 

"Saat diangkat ke pinggir sungai, ditemukan luka yang cukup parah di bagian leher diduga diterkam harimau. Selanjutnya korban dilarikan ke klinik terdekat," jelas Suharyono seperti dilaporkan kompas. 

Diberitakan sebelumnya, Yusri Effendi warga Pulau Muda, Kabupaten Pelalawan tewas diterkam harimau saat bekerja ke Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Inhil, Sabtu (10/3/2018) malam. 

Lokasi tewasnya Yusri, tidak jauh dari kejadian harimau menerkam Jumiati pada 2 Januari 2018 lalu. Hanya berkisar 20 kilometer. 

Pihak BBKSDA Riau, belakangan sudah sering berjumpa dengan harimau yang menerkam Jumiati yang diberi nama Bonita. Namun, petugas belum berhasil melakukan penangkapan atau observasi terhadap Bonita, meski berbagai upaya telah dilakukan.(R04)

Listrik Indonesia

#Karyawati Tewas Dimangsa Harimau

Index

Berita Lainnya

Index