TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Ratusan orang menggelar demo di Posko Tim Rescue Penyelamatan Konflik di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Senin (12/3/2018).
Massa merupakan warga Desa Pulau Muda, Meranti, Kabupaten Pelalawan. Mereka mengelar demo pada Senin (12/3/2018) di lokasi konflik. Mereka datang ke lokasi tim Posko Gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau atas tewasnya Yusri karena diserang Bonita pada Sabtu (10/3/2018) lalu.
Seperti dimuat Detik.com, dalam aksinya ini, masyarakat ini mengancam akan membunuh harimau Bonita bila tidak segera ditangkap oleh pihak yang berwenang.
Warga ini menuding pihak BBKSDA Riau lambat dalam menyelesaikan konflik yang terjadi, sehingga Bonita menyerang manusia yang menyebabkan kematian.
Massa juga mendesak BBKSDA Riau dalam waktu tiga hari ke depan harus bisa menangkap Bonita. Tapi desakan waktu tiga hari ini tidak disanggupi pihak BBKSDA Riau.
Namun akhirnya warga ini memberikan batas waktu tujuh hari ke depan. Hal itu ditandai dengan surat warga yang diteken di atas meterai. Petugas BBKSDA Riau di lapangan turut meneken surat tersebut. Isinya:
1. Pihak masyarakat minta aparat terkait (BKSDA) secepatnya membunuh hewan ganas tersebut dalam waktu 7 hari terhitung mulai 12 Maret 2018 sampai dengan 20 Maret 2018.
2. Pihak perusahaan dalam hal PT Tabung Haji Indo Plantation ikut proaktif dalam menumpas atau memusnahkan hewan ganas tersebut (harimau liar).
3. Dalam waktu yang sudah ditentukan, tidak ada tindakan yang membuahkan hasil oleh pihak tersebut di atas, maka masyarakat Pulau Muda akan mengambil tindakan sendiri untuk membunuh hewan ganas tersebut secara bersama-sama dengan cara apa pun dan tidak menjadi tuntutan hukum apa pun di kemudian hari. (R11)
Listrik Indonesia
