BRG Lanjutkan Program Restorasi Gambut di Kepulauan Meranti

BRG Lanjutkan Program Restorasi Gambut di Kepulauan Meranti
Ilustrasi

SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Badan Restorasi Gambut (BRG) kembali mengadakan kunjungan lapangan ke Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Kunjungan yang dilakukan pada 14-15 Maret 2018 ini dalam rangka melihat langsung kondisi di lapangan. Karena di Meranti, khusunya Desa Lukun Kecamatan Tebing Tinggi Timur sempat terjadi kebakaran beberapa pekan yang lalu.

Kunjungan ini dilakukan langsung oleh Kepala BRG RI, Nazir Foead beserta jajarannya. Meranti sendiri juga masuk dalam daerah yang menjadi prioritas restorasi gambut yang dilakukan oleh BRG pada tahun ini. 

BRG akan memfasilitasi pembangunan 26 unit sekat kanal, 26 sumur bor, dan revitalisasi dan paket di KHG (Kawasan Hidrologis Gambut) Pulau Padang.

"Adapun di KHG Pulau Tebing Tinggi akan dibangun 82 unit sekat kanal, delapan unit sumur bor, 50 hektar revegetasi, dan revitalisasi dua paket KHG," jelas Nazir pada Rabu (14/3/2018).

Nazir menjelaskan lagi bahwa di 2017 lalu pihaknya sudah melakukan restorasi KHG di Pulau Padang dan Pulau Tebing Tinggi. Ada 72 sekat kanal yang dibangun di dua pulau di Meranti tersebut.

"Pembangunan sekat kanal ini kita fasilitasi dan dikerjakan oleh sejumlah kelompok masyarakat," sebutnya.

Pembangunan sekat kanal ini, kata Nazir, merupakan bagian dari program rewetting atau pembahasan dalam kegiatan restorasi BRG. Sekat ini dibuat untuk menaikkan daya simpan air di sekitar kanal sehingga gambut tetap basah.

"Dengan demikian muka air gambut akan tetap tinggi dan sulit terbakar menjadi karhutla," ujar Nazir.

Sementara itu penbangunan sumur bor akan berfungsi saat kemarau di mana air sulit didapat. Dengan adanya sumur bor, pembasahan bisa dilakukan serta pemadaman bisa segera dilakukan menggunakan sumur bor yang ada.

“Diperlukan waktu sangat lama untuk menaikkan tinggi muka air. Karena itu, lahan-lahan gambut yang sudah mendapat pembasahan perlu terus dijaga. Jika tidak maka potensi kebakaran dapat saja terjadi,” kata Nazir. (R16/Mc)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index