NGERI...Demi Buah Jernang Seharga Rp 250 Ribu per Kg, Mus dan Syaiful Berani Menghadapi Beruang, Gajah dan Harimau di Hutan

NGERI...Demi Buah Jernang Seharga Rp 250 Ribu per Kg, Mus dan Syaiful Berani Menghadapi Beruang, Gajah dan Harimau di Hutan
Saiful dengan buah Jernang yang menjadi sumber penghasilannya

RIAUSKY.COM - Mus Mulyadi (42), warga Desa Keude Paya Bakong, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, adalah satu dari puluhan petani yang rutin mencari jernang dalam hutan belantara sejak 2012.

Kendati penuh risiko karena sering berhadapan dengan binatang buas, tapi Mus Mulyadi sampai kini masih terus mencari jernang. Ini dilakukan karena hasil mencari jernang mampu menafkahi keluarganya.

Jernang adalah sejenis resin yang dihasilkan dari beberapa spesies rotan dari marga Daemonorops. Resin berwarna merah ini telah sejak lama diperdagangkan dan dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, dupa, dan bahan obat tradisional. Resin ini juga dikenal sebagai dragon blood atau dragon's blood (darah naga) di dunia internasional.

Jika buah jernang diproses menjadi tepung, harga tepung jernang berkualitas tinggi mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per kilogram. Sementara harga per kilonya untuk jernang super bisa mencapai Rp 250 ribu.

Selain itu, tak ada sumber pendapatan lain yang harus ditekuni Mus Mulyadi. Awalnya ia mengaku hanya mendengar saja tentang jernang. Lalu pada suatu hari ia meminta bergabung dengan sekelompok warga yang setiap dua kali sebulan mencari jernang ke hutan.

Namun, di lain waktu, Mulyadi memberanikan diri bersolo karier. "Tidak ada pekerjaan lain di gampong yang bisa menghasilkan. Sehingga meskipun sendiri ya harus memberanikan diri," ujar ayah dua anak itu kepada Serambi, kemarin.

Untuk sampai ke hutan yang ditumbuhi jernang, membutuhkan waktu sehari berjalan kaki. Sehingga harus membawa bekal berupa beras, air, periuk, dan kebutuhan lain untuk memasak. "Kalau ikan bisa kami dapatkan dengan mencari di sungai, dengan memancing atau menjala," katanya.

Biasanya kalau berangkat pagi, sore baru sampai ke kawasan hutan yang ada jernang. Setelah menginap semalam, esoknya baru mencari target. Dia mengaku memiliki pengalaman mendebarkan ketika mencari jernang sendiri.

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index