Gara-gara Bercanda Bawa Bom, Penumpang Sriwijaya Diturunkan dari Pesawat

Gara-gara Bercanda Bawa Bom, Penumpang Sriwijaya Diturunkan dari Pesawat
Abdullah Toduho

RIAUSKY.COM - Kasus candaan bom kembali terjadi, dan sudah bisa ditebak, sang penumpang pun dipaksa turun dari pesawat akibat candaannya tersebut.

Peristiwa ini terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Jumat (23/3) pagi tadi pukul 09.10 Wita. Pelakunya, warga Tidore bernama Abdullah Toduho (34).

Semula Abdullah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 566 akan berangkat menuju Ternate. Akibat perbuatannya, Abdullah harus diperiksa dan tiket perjalanannya hangus.

Kanit Reskrim Polsek kawasan bandara, Aiptu Jutman, saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporannya. Namun Humas Angkasa Pura I, Turah Aji Ari, membenarkan kejadian itu.

Kejadian bermula saat Abdullah masuk ke dalam pesawat dan langsung duduk di seat 15 D. Padahal sesuai tiket, dia duduk di seat 15 C.

"Calon penumpang itu kemudian ditegur oleh pramugari agar pindah ke tempat duduk seharusnya. Saat pindah tempat duduk itu, pramugari menanyakan barang bawaannya dan dijawab oleh Abdullah Toduho bahwa isi tasnya itu bom. Langsung saja hal tersebut dilaporkan ke pilot dan diturunkan dari pesawat untuk jalani pemeriksaan," jelas Turah Aji Ari seperti dimuat Merdeka.com

Tidak seperti kasus-kasus candaan bom sebelumnya, kasus kali ini, kata Turah Aji Ari, penumpang lainnya berikut barang bawaanya tidak diturunkan dari pesawat untuk diperiksa ulang dan pemberangkatan juga tidak delay.

"Karena pelaku langsung mengaku hanya bercanda saat ditanya di atas pesawat maka penumpang lain dan barang-barang tidak diturunkan untuk diperiksa. Cukup pelaku yang diturunkan sesuai prosedur. Beda dengan kasus-kasus sebelumnya, nanti diturunkan dan diperiksa petugas baru mengakui hanya bercanda jadi penumpang lain dan barangnya pun harus diperiksa ulang," tambah Turah Aji Ari.

Selanjutnya, Abdullah dibawa ke posko pemeriksaan Aviation Security (Avsec) dan diperiksa petugas Avsec dan PPNS Otoritas Bandara.

"Tiket pelaku hangus karena hingga saat ini masih di ruang pemeriksaan, pesawatnya sudah terbang. Terserah nanti kalau sudah diperiksa dan tetap mau berangkat ke daerah tujuannya, dia harus beli tiket lagi. Intinya pelaku berjanji tidak akan mengulang perbuatannya," kata Turah Aji Ari.

Kasus candaan bom ini adalah kasus pertama tahun 2018. Tahun 2017 lalu, sangat marak, pelakunya mulai dari orang atau calon penumpang yang kejiwaannya terganggu hingga orang terpelajar mulai dari pelajar, mahasiswa perwira polisi, perwira TNI hingga professor.

"Sekitar 12 kasus candaan bom tahun 2017 lalu selanjutnya mulai berkurang karena kita terus sosialisasikan bandara harus zero kasus seperti itu. Tapi tiba-tiba muncul lagi. Semoga ini kasus terakhir," jelas Turah Aji Ari. (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index