MOHON BANTUAN...Derita Penyakit Kelenjar hingga Tumor, Alumni UIN Suska Riau Ini Terbaring Lemah di RSUD Arifin Ahmad

MOHON BANTUAN...Derita Penyakit Kelenjar hingga Tumor, Alumni UIN Suska Riau Ini Terbaring Lemah di RSUD Arifin Ahmad
Dedi yang sedang dirawat di Rumah Sakit Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau.

RIAUSKY.COM - Nasib malang menimpa pria ini, menikah 2017 lalu dan bekerja sebagai pendamping PHK, kini ia terbaring lemah di rumah sakit, dengan kondisi keuangan yang tak memadai, keluarga berharap uluran tangan dermawan untuk membiayai pengobatannya.

Ceritanya, mulai tahun 2014 lalu, Dedi (28) mulai bekerja sebagai Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti. Setelah menyelesaikan kuliahnya di UIN Suska Riau dan menggandeng gelar sarjana S1.

Dia merupakan salah seorang anggota dalam keluarga yang sangat sederhana. Berdomisili di Desa Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Tahun lalu (2017, red), ia baru saja melepas masa lajangnya. Menikah dengan seorang wanita bernama Fitria (25), yang sehari-hari hanya mengurus rumah tangga. Setahun membina rumah tangga bersama Fitria, Dedi harus bekerja keras untuk menghidupi keluarga kecilnya. Tak terlepas juga, keluarga dari ayah dan ibu kandungnya.

Dewi Sartika, adik kandung Dedi menceritakan, abangnya dulu sebelum bekerja sebagai Pendamping PKH, adalah pekerja serabutan. Lama menjadi buruh angkut barang di Pelabuhan, setelah tahun 2014 memilih bekerja di program yang dicanangkan pemerintah. "Kami dari keluarga tidak mampu. Rumah kami pun didapat dari bantuan pemerintah," cerita Dewi, Kamis (22/3/2018) seperti dimuat Datariau.com.

Selain mencari nafkah ekonomi keluarganya, Dedi juga sedang membantu membiayai kuliah adiknya. Karena menurut Dewi, hanya abangnya sajalah yang bisa diharapkan untuk menggapai masa depannya. "Maklumlah, kondisi keluarga kami sangat sederhana. Abang saya harus mencari uang untuk membiayai kuliah saya," ujar Dewi, yang saat ini sedang tugas magang di kantor instansi Pemkab Meranti.

Satu hal yang membuat Dewi menjadi sedih mendalam, disaat abangnya yang ternyata sedang menderita sakit yang begitu parah. Dia terus saja berjuang melawan penyakit yang tak kunjung sembuh dari dirinya itu. Sakit tersebut sudah hampir 3 tahun lalu.

Awalnya, kata Dewi, abangnya itu mengalami sakit kelenjar dan dilakukan operasi kecil di RSUD Selatpanjang. Sesudah itu, kondisinya tak kunjung membaik, namun Dedi malah merasakan ada bengkak di bagian dalam perutnya. "Waktu itu, walaupun sakit abang tetap bekerja," kata Dewi.

Saat awal dibawa di RSUD, lanjut dia menceritakan, dokter mengatakan Dedi terkena sakit usus buntu dan terpaksa di operasi. Pengobatan terus saja berlanjut. Bahkan, setelah menjalani kontrol di RSUD, Dedi diagnosa mengidap getah bening.

"Kemudian dari hasil diagnosa terbaru, kata dokter abang saya menderita sakit lain pula. Kalau tidak keliru nama semacam Kikuci. Tidak hanya itu, yang terakhir dia malah di diagnosa mengidap tumor ganas pula," ungkapnya.

Dia bersama ayah dan ibu serta keluarga yang lainnya sangat heran melihat penyakit yang diderita Dedi. Pasalnya, penyakit yang ada di perut abangnya itu malah sudah memakan darahnya secara terus-menerus. "Kata dokter, kalau penyakit itu di angkat akan ada syaraf yang kena dan mengakibatkan cacat seumur hidup," kata Dewi yang terlihat meneteskan air mata karena sedih memikirkan nasib yang dialami abangnya.

Karena kondisinya yang kian memburuk, Dedi sudah dua kali di rujuk ke RSUD. 

Kini, keluarganya Dedi sangat membutuhkan biaya besar untuk mengobati penyakit itu. Dia berharap dengan ikhlas bantuan dari masyarakat. Saat ini pasien masih berada di Ruang Kenanga Kamar nomor 07 RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Ia dikabarkan kekurangan darah golongan AB.

Perawatan Dedi tentunya membutuhkan waktu lama dan biaya pengobatan, sedangkan keuangannya tidak memadai. Sementara itu, tabungannya telah terkuras habis untuk berobat selama ini. Keluarganya tentu sangat membutuhkan uluran tangan yang ikhlas membantu.

Bagi masyarakat yang ingin membantu meringankan beban keluarga Dedi, bisa menyumbangkan donasinya ke Rekening BRI 017101011607501 atas nama Ardalina selaku Kooordinator PKH Kabupaten Kepulauan Meranti. Atau bisa menghubungi langsung Hp/WA : 085264929040 saudari Ardalina. (R16)

Listrik Indonesia

#Kepulauan Meranti

Index

Berita Lainnya

Index