Tim Ahli Biologi UMRI Pantau Limbah PKS PT SRM di Rohil, Puluhan Warga Juga Ikut Datang, Diduga...

Tim Ahli Biologi UMRI Pantau Limbah PKS PT SRM di Rohil, Puluhan Warga Juga Ikut Datang, Diduga...

BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) - Aneh memang, sudah beberapa kali tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Rohil datang memantau hasil sanksi administrasi dari Bupati Rohil terhadap pembuangan limbah PKS PT Sawit Riau Makmur (SRM) belum pernah satu orang pun masyarakat umum di Kepenghuluan Teluk Mega hadir dalam pemantauan itu.

Namun, pada saat tim ahli Biologi dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) diketuai oleh Yeeri datang pada Jumat (6/4) sekira pukul 15.00 Wib melakukan pemantauan untuk menghitung kerugian akibat kerusakan lingkungan dari pembuangan limbah oleh PKS PT. SRM itu, puluhan masyarakat dari Desa Teluk Mega Kecamatan Tanah Putih hadir dilokasi. 

Diduga pula kalau puluhan warga yang hadir tersebut  adalah suruhan dari perusahaan untuk mendapat simpati dari tim ahli saat menghitung kerugian yang diakibat limbah yang dibuang perusahaan ke sungai Rokan.

Puluhan warga Teluk Mega yang berada di lokasi berdalih membela perusahan PKS PT SRM yang membuang limbah ke sungai rokan yang menyebabkan ribuan ikan sungai rokan mati.

Pantauan di lapangan yang dihadiri tim ahli UMRI, pihak DLH Rohil M. Nurhidayat SH, Carlos Roshan ST dan Candra, perwakilan camat Wirya, perwakilan Lurah Sedinginan Evi Rahman SSos, perwakilan Penghulu Teluk Mega Azmianto SPd. 

Dalam pantauan itu sangat terlihat jelas, bahwa ada limbah dari kolam 4 milik PKS PT SRM tumpah ke kolam buatan yang tidak ada izinnya. Apalagi sebelumnya, Kadis DLH Rohil Suwandi SSos telah memerintah pihak PT SRM menutup kolam buatan itu. Namun faktanya di lapangan, limbah dari kolam 4 masih mengalir di kolam buatan tersebut.

Hebatnya lagi, Manager PT. PKS Amrin Nainggolan sempat membuat hati sejumlah wartawan sakit. Sebab, di depan masyarakat ia mengatakan.  

"Itu sampaikan ke wartawan yang sering buat berita macam-macam tu," kata Amrin Nainggolan. Mendengar itu, membuat Abdurahman selaku wartawan media online dan awak media lainnya tersinggung dengan menanyakan kembali. "Lho kok kami bapak kata buat berita  macam-macam, maksud bapak apa," kata pria yang akrab disapa Rahman itu.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama, karena Humas PT. SRM Rizki cepat mengatakan permohonan maaf. Tapi karena hati wartawan begitu tersinggung, pada akhirnya seluruh wartawan termasuk wartawan Posmetro Rohil Zulfan Effendi, wartawan spiritriau.com, wartawan suaralira.com, wartawan sumateratime.com Toni Octora memilih pulang dan tidak mau mengikuti jalannya pemantauan yang terbukti di labor disampaikan DLH diatas baku mutu milik PKS. PT SRM itu.

Terpisah Ketua Pemuda Sedinginan, Suryadi yang juga selaku pelapor mewakili nelayan Sedinginan terkait ikan mati akibat pembuangan limbah dilakukan pihak PKS PT. SRM itu mengatakan, bahwa ia bersama warga tidak bisa ikut hadir dalam pemantauan itu, dengan alasan dia lagi sakit dan kurang enak badan. Namun, ia tidak menampik sudah membubuhkan tanda tangan dengan nelayan Sedinginan dan daerah tetangga lainnya tidak setuju jika pihak PKS PT. SRM membuang limbah ke Sungai Rokan. 

"Selagi hasil limbah PKS PT. SRM itu diatas baku mutu, kami tidak setuju limbah itu dibuang ke sungai, sebab kami takut ikan bakal mati lagi seeprti pada tahun-tahin sebelumnya," tutup Suryadi. (R15)

Listrik Indonesia

#Rokan Hilir Bagansiapiapi

Index

Berita Lainnya

Index