TERNYATA...Sebelum Pelihara King Kobra, Jari Amar Nyaris Diamputasi karena Digigit Ular

TERNYATA...Sebelum Pelihara King Kobra, Jari Amar Nyaris Diamputasi karena Digigit Ular
Muamar Syahida (Amar) bersama king kobra peliharaannya

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Ada fakta menarik terkait Muamar Syahida (Amar) yang memiliki hobi memelihara ular king kobra dan derik yang masuk kategori binatang berbahaya. 

Ternyata, jempol tangan kiri Amar hampir diamputasi karena tergigit ular. "Jempol tangan kiri ini pernah digigit ular daun yang saya pelihara," kata Amar dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (9/4/2018).

Menurut Amar, awalnya efek gigitan ular daun membuat jempol tangannya membengkak dan membiru. Karena kondisinya terus memburuk, Amar kemudian dibawa berobat ke rumah sakit.

"Akhirnya bekas gigitan ular itu harus dibersihkan. Sel-sel daging di jempol sudah mati akibat digigit. Akhirnya sebagian daging jempol harus dipotong," kata Amar seperti dilansir Detik.com..

Hingga kini, gigitan itu meninggalkan bekas untuk selamanya. Bentuk jempol kirinya tak sama lagi dengan jempol kanan. Sebab, sebagian daging di jempol kirinya sudah dibuang akibat bisa ular.

"Waktu itu kawan-kawan melihat saat jempol digigit ular daun. Langsung ular itu dibunuh oleh kawan-kawan saya," kata Amar.

Meski begitu, mahasiswa semester akhir Fakultas Kehutanan Unilak ini tidak pernah kapok. Setelah ular daun itu mati, dia kembali memelihara ular daun asal Jawa. Ular daun berwarna hijau itu kini dia pelihara kembali. "Ada satu ekor ular daun yang saya pelihara lagi. Ular ini sering saya keluarkan dari kandangnya," kata Amar. 

Selain itu ia juga memelihara ular king kobra, ular itu sesekali dikeluarkan dari kandang. Ular itu dibawa bermain di bawah pohon rindang di tempat kos Muamar di Rumbai, Pekanbaru. Pemuda asal Kabupaten Pelalawan kelahiran Solo, Jateng, itu memilih tempat kos tak jauh dari kampusnya.

Tanpa rasa canggung, Muamar atau sering dipanggil Amar memegang ular yang bisanya mematikan itu. King kobra tersebut tampak tegak dengan mengembangkan kepalanya.

Ular king kobra ini sudah empat bulan dipelihara. Awalnya ular ini didapat dari perkebunan sawit di Pelalawan. Amar, yang punya hobi memelihara ular, diberi tahu sahabatnya bahwa di lahan perkebunan sawitnya ada ular kobra.

Mendapat kabar dari temannya itu, Amar lantas bergegas ke lokasi. Dia menelusuri keberadaan ular tersebut. Setelah dicari, king kobra itu ditemukan.

"Saya yang menangkapnya sendiri di perkebunan sawit. Setelah ditangkap, ular itu saya pelihara. Panjangnya sekitar 4 meter," kata Amar.

Setelah bisa ditangkap, ular tersebut diboyong Amar ke Pekanbaru. Amar sempat dinasihati orang tuanya agar tidak memelihara ular yang ganas tersebut. Tapi tekadnya tak bisa dibendung. Amar tetap akan memeliharanya. "Saya ingin mempelajari atau mengetahui bagaimana karakter ular king kobra ini," kata Amar.

Menurut Amar, karena dirinya tetap ingin memelihara ular king kobra, orang tuanya hanya memberikan nasihat agar berhati-hati. "Karena saya tetap ingin memeliharanya, orang tua pesan agar jangan sampai lengah. Sebab, kalau lengah bisa berbahaya buat saya. Itu pesan orang tua," kata Amar.

Menurut Amar, ular king kobra dengan kobra biasa memiliki perbedaan. King kobra tidak bisa menyemburkan bisa. Bisa king kobra hanya keluar saat ular itu menggigit.

"Kalau king kobra, bisanya dikeluarkan saat menggigit. Sedangkan kobra biasa, bisanya disemburkan baru dia menggigit. Ini perbedaannya antara kobra biasa dengan king kobra," katanya.

Amar mengaku suka memelihara ular sejak duduk di bangku SD. Kebiasaannya, mencari ular-ular berukuran kecil. Ular-ular itu lantas dia pelihara. "Awalnya dulu saya pelihara ular lidi. Hingga kini saya banyak pelihara ular," kata Amar. (*)

Listrik Indonesia

#Ular serang manusia Piton # cobra

Index

Berita Lainnya

Index