Pemko Pekanbaru dan BNI Teken MOU Dukung Permodalan UMKM

Pemko Pekanbaru dan BNI Teken MOU Dukung Permodalan UMKM
Penandatanganan MoU Pemko Pekanbaru dan Dinas Koperasi UMKM untuk permodalan UMKM.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Kota  Pekanbaru dan Bank Negara Indonesia (BNI) membangun kerjasama dalam upaya  peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Pelaksana tugas (Plt) Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi dan Pimpinan PT BNI (Persero) cabang Pekanbaru Juma Indra, di kantor Dinas Koperasi dan UMKM Pekanbaru, Kamis (12/4/2018).

Lewat program kerjasama ini, pemerintah bersama BNI  ingin memberikan kemudahan kepada para  pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha dengan persyaratan mudah seperti cukup melampirkan kartu keluarga dan surat pengantar keterangan usaha dari pihak kelurahan.

"Besaran pinjamannya nominalnya bervariasi. Mulai dari Rpo25 juta hingga Rp500 juta, bahkan ada yang miliaran yang bisa kita berikan. Kita adalah bank pemerintah, jadi misi yang dibangun adalah lembaga keuangan yang unggul dalam pelayanan dan kinerja," kata Pimpinan PT BNI (Persero) cabang Pekanbaru Juma Indra selepas penandatanganan MoU.

Tentunya ada target yang ingin dicapai Pemko Pekanbaru maupun BNI. Bagi perbankan, sebut Juma Indra, BNI punya target meningkatkan pertumbuhan transaksi bagi pelaku UMKM dengan melakukan pemberdayaan dan sejumlah pelatihan tentang bagaimana mengembangkan usaha.

"Kita bersama Diskop akan terus memberdayakan pelaku UMKM dalam meningkatkan usahanya dengan menggelar berbagai pelatihan," ujarnya.

Kemudian, BNI juga akan menyediakan aplikasi khusus bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. "Melalui aplikasi yang kita sebut Pekan Madani," jelas Juma.

Sementara itu, Plt Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengapresiasi terjalinnya kerjasama antara pemko melalui Dinas Koperasi dan BNI tersebut.

"Ini kesempatan emas. Masyarakat Pekanbaru dan pelaku UMKM jangan menyia-nyiakan kesempatan ini. Apalagi tadi ada program bantuan modal yang direncanakan BNI yang cukup besar, sementara marginnya cuma 7 persen per tahun," terang Ayat.

Kadis Koperasi dan UMKM saat memberi sambutan.

"Semoga ini bisa menjembatani kemajuan usaha pelaku UMKM di Kota Pekanbaru sehingga terwujud masyarakat sejahtera menuju visi  Pekanbaru tahun 2025 menjadi kota entrepreneur," harap Ayat menambahkan. (abd) 

Secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Pekanbaru, Azharisman Rozie mengungkapkan pihaknya secara rutin terus melakukan pembinaan terhadap koperasi dan UKM dengan inovasi. 

Sebab koperasi merupakan lembaga perekonomian yang konstitusional.

"Pembinaan koperasi dan UMKM mutlak kita lanjutkan dengan inovasi. Karena koperasi merupakan lembaga perekonomian yang konstitusional," katanya.

UMKM adalah sektor yang tahan akan krisis ekonomi jika dikaitkan dengan komposisi penduduk Pekanbaru yang sudah satu juta lebih. Saat ini sudah condong bergerak di sektor informal dan UMKM.

"Perlu pemberdayaan dengan memberikan akses permodalan, pembinaan dan pemasaran. Dan ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya saaing UMKM," imbuhnya.

Dengan adanya pemberdayaan dan pembinaan kepada UMKM, maka pihak yakin kehadiran pemerintah dapat dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat kalangan bawah.

"Pemerintah hadir ditengah masyarakat bawah, karena sesungguhnya mereka bukan masalah, melainkan kebijakan kita yang selama ini membuat mereka bermasalah," tuturnya.

Haris mengungkapkan, salah satu bentuk nyata dukungan pemerintah kepada UMKM, adahal dengan seringnya digaungkan pemberdayaan sesuai tridaya yang diamanatkam oleh Walikota Pekanbaru melalui program PMB-RW.

"Kita akan lakukan pemberdayaan untuk memberikan peluang permodalan dengan memberikan akses ke sumber modal. Seperti perbankan atau program CSR dunia usaha," katanya.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index