TERKUTUK...Begini Cerita Lengkap Abang Kandung Perkosa dan Bunuh Adiknya Sendiri dengan Sadis

TERKUTUK...Begini Cerita Lengkap Abang Kandung Perkosa dan Bunuh Adiknya Sendiri dengan Sadis
Polisi menangkap Kada, 34, tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap adik kandungnya sendiri, di Gorontalo.

RIAUSKY.COM - Kasus pembunuhan siswi SMPN Satap Tolangohula, FN, pada Sabtu (31/3) mulai menemui titik terang. Diduga kuat, Eman Nguyu alias Kada yang merupakan kakak kandung FN, adalah tersangka tunggal dalam kasus tersebut.

Polisi bergerak cepat mengungkap misteri pembunuhan FN yang sempat heboh pada akhir Maret 2018 lalu. Perempuan 17 tahun itu ditemukan tak bernyawa disemak-semak dekat sungai, di Desa Binajaya, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

Saat ditemukan ayahnya sendiri Abubakar Nguyu, kondisi korban cukup mengenaskan. Wajahnya hancur dan dalam keadaan nyaris telanjang. Diduga kuat, FN merupakan korban perkosaan dan pembunuhan.

Setelah melakukan penyelidikan, olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan delapan orang saksi, polisi mengarahkan pelaku pada satu nama, yakni Eman Nguyu alias Kada, kakak sulung FN. 

Kecurigaan itu muncul setelah saksi dari pihak keluarga mengungkapkan bahwa Kada yang kerap mabuk-mabukan itu memang pernah hendak memperkosa FN.

Kecurigaan itu diperkuat dengan hasil olah TKP dan pemeriksaan forensik yang semunya mengarah pada Kada. Belum lagi, saat pemakaman korban, Kada tak terlihat batang hidungnya, padahal ia merupakan kakak sulung korban.

Setelah yakin bahwa Kada adalah pelaku pembunuhan, pemburuan pun dilakukan. Lebih kurang 14 hari polisi mencari keberadaan bujang, 34, berambut gondrong itu. Pelarian Kada berakhir kemarin, Ahad (15/4) di kawasan hutan di Desa Binajaya.

Memang, setelah menghabisi FN, Kada diduga lari ke hutan. Dibantu warga, satuan buru sergap (Buser) Polres Gorontalo dan Polsek Tolangohula langsung menangkap Kada saat turun dari gunung. Diduga, kemarin Kada dalam kondisi lapar dan hendak mencari makan di kampung.

Saat turun gunung itu, Kada tak berkutik karena langsung disergap. Polisi bersama warga  ketika itu tidak langsung membawanya ke kantor polisi, tapi meminta Kada untuk menunjukan tempat persembunyiannya selama ini di tengah hutan.

Hanya saja, saat menuju lokasi persembunyiannya, Kada hendak melarikan diri. Beruntung polisi bertindak cepat dengan meluncurkan tembakan, satu butir timah panas tepat bersarang di betis kanan Kada. Tembakan itu membuatnya terkapar, dan langsung digiring ke Mapolres Gorontalo di Limboto.

Saat ini polisi telah mengumpulkan barang bukti seperti pakaian korban, dan sebuah batu yang berada di dekat TKP. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Ajun Komisaris Polisi Rhemmi Beladonna membenarkan telah menangkap Kada, pelaku dugaan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap adik kandungnya sendiri.

“Untuk sementara merujuk Pasal 338 dengan ancaman 15 tahun. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga dikenai pasal lain. Masih kami dalami,” katanya seperti dikutip dari Gorontalo Post (Jawa Pos Grup), Selasa (17/4).

Perilaku bejat Kada dilakukanya pada Jumat (30/3). Saat itu hanya FN berada di rumah. Sementara, sang ayah bersama ibunya sedang berada di kebun untuk memanen kacang.

Pagi itu, FN sedang memipil jagung. FN merupakan anak ke-8 dari sembilan bersaudara. Kakak-kakak FN yang lain tidak lagi serumah, karena ada yang sudah menikah. Sedangkan si bungsu ikut dengan orang tuanya ke kebun kacang.

Saat itu Kada yang merupakan kakak sulung FN tiba di rumah dalam kondisi mabuk. Ia diduga telah menenggak miras air nira (saguer,red). Dalam pengaruh miras itu, ia memerintahkan FN untuk pergi ke kebun menyusul ayah dan ibu mereka.

Tapi FN menolak, alasannya karena sedang memipil jagung. Merasa perintahnya tidak digubris, Kada mengambil kayu dan memukulkannya ke FN. Sontak saja, gadis berparas cantik itu menangis dan langsung lari menjauh dari amukan sang kakak.

Rupanya Kada terus mengejar FN yang lari ke arah sungai di desa Binajaya. Kada menangkap tangan FN. Tapi saat itu FN merontak keras dan mampu melepaskan diri.

FN kembali hendak melarikan diri, tapi tiba-tiba terhenti ketika pukulan keras dari sang kakak mengenai tubuhnya. Ia pun terjatuh di pinggiran sungai yang telah mengering. Melihat adik gadisnya tak beradaya, Kada justeru makin kesetanan.

Ia menyeret FN lebih ke tepian sungai. Dengan bejatnya, Kada melucuti celana yang dikenakan adik kandungnya itu. Tanpa rasa kasihan terhadap perempuan yang sedarah dengannya itu, Kada melancarkan aksi tak senonohnya.

FN masih berusaha meronta. Ia berteriak sekuatnya. Nahas, aksi FN yang berusaha minta tolong itu menjadi petaka baginya. Khawatir aksinya diketahui warga, Kada mengambil sebuah batu besar di dekatnya dan mempreteli wajah FN dengan batu tersebut, berulang kali, sampai gadis belia tersebut tak sadarkan diri dan tewas.

Untuk menutupi aksinya, Kada lalu menyeret jasad FN ke semak-semak yang berjarak sekitar 15 meter dari sungai, dan meninggalkannya di situ. Setelahnya, ia lari ke gunung tak pernah lagi balik ke rumah.

Sementara itu, Abubakar Nguyu sang ayah, Jumat (30/3) hari itu gelisah. Sebab hingga tengah malam, buah hatinya yang masih tercatat sebagai siswa kelas VIII SMPN Satap Tolangohula tak balik ke rumah.

Sabtu (31/3) pagi, Abubakar melakukan pencarian, ia menemukan sendiri jasad anaknya disemak-semak sekira 50 meter dari rumah mereka. Hingga kemarin, Abubakar masih tak percaya bahwa FN tewas di tangan anak sulungnya sendiri. (*)

Listrik Indonesia

#Siswi SMP Tewas Disetubuhi

Index

Berita Lainnya

Index