Bupati Kampar Dukung Desa Gajah Bertalut Jadi Kawasan Wilayah Hutan Adat

Bupati Kampar Dukung Desa Gajah Bertalut Jadi Kawasan Wilayah Hutan Adat

KAMPAR (RIAUSKY.COM) - Bupati Kampar H Azis Zaenal SH MM mengatakan sangat mendukung Desa Gajah Bertalut menjadi model atau percontohan Hutan Adat dalam kawasan Hutan Margasatwa Rimbang Baling melalui Kementerian Kehutanan dan World Resources Intitude.

Hal tersebut dikatakan Bupati Kampar pada wawancara dengan Televisi CNN Indonesia pada tapping program Insert With Desi Anwar yang mengambil lokasi di Desa Gajah Bertalut Kecamatan Kampar Kiri Hulu Rabu (18/04).

Dalam menelusuri sungai subayang serta meninjau hutan adat tersebut tersebut Bupati Kampar didampingi Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto SH, Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kampar Ir Azwan M.Si, Region Manager WRI, Konselor Norwaygia Oyvind Dahl, Camat Kampar Kiri Hulu Tommy Fernandes STTP. M.Si, Kabag Protokol dan Humas Setda Kampar M. Farid Ridha SSTP. M.Si, Kades se Kecamatan Kampar Kiri Hulu, serta Crew CNN TV.

Bupati menjadi narasumber bersama Khalifah Kenegerian Batu Sanggan Datuk Godang memenuhi undangan CNN TV Indonesia yang bekerjasama dengan World Resouces Institute (WRI).

Bupati Kampar mengatakan sangat mendukung wilayah Kenegerian Batu Sanggan ini dijadikan model atau percontohan dalam proses Hutan Adat Kenegerian Batu Sanggan yang nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Perda tentang Hutan Adat itu nantinya akan kita proses secepatnya, artinya Perda tersebut akan kita kaji terlebih dahulu, adaketatanegaraannya dan lainnya sehingga konferhensif Perda itu nantinya tidak tari ulur waktunya, ” ucarnya.

Dia katakan, sebenarnya kajian Perda ini sudah dimulai sejak lama, artinya kita sudah menerima masukan cukup banyak, tinggal nanti bagaimana kita memutuskan bersama ini seperti apa antara pihak pemerintah dengan pihak adat sehingga begitu Perda kita selesaikan, semuanya nantinya akan terakomudir, jangan ada lagi pihak yang tidak terakomodir baik yang ada di desa.

Dijelaskankannya bahwa pada dasarnya kita mendukung dijadikannya wilayah ini menjadi hutan adat kenegerian Batu Sanggan, namun untuk menuju kesana kita akan kaji terlebih dahulu, beberapa item dalam melengkapi persaratan-persaratan untuk menjadikan Perda itu bermanfaat untuk kita semua.

“Yang paling penting, hutan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa mengganggu habitat yang ada didalamnya bahkan masyarakat dapat mengawasi kelestarian hutan tersebut.”ucap Bupati Kampar.

Kenegerian gajah bertalut ini akan diusulkan menjadi hutan adat dengan luas 4414 dengan rincian Hutan karet 2269 Heaktar, imbo gano /hutan larangan adat 963 Heaktar, imbo pemanfaatan 463 imbo cadangan 684 hektar, pemukiman 21 Heaktar.

Bupati Kampar juga menjelaskan untuk percepatan terbitnya Perda tersebut Pemerintah Kabupaten kampar akan memnyusun RTRW terlebih dahulu yang nantinya dituangkan dalam Perda sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Bupati berharap dengan adanya RTRW nanti tidak ada lagi daerah yang terisolir. Jalan antara desa dengan desa sudah terhubung sampai kecamatan dan seterusnya.

Selanjutnya Bupati Kampar menghimbau kepada masyarakat harus sadar untuk menjaga dan melestarikan hutan dan bisa memanfaatkan dengan caranya nanti diatur diperda agar hutan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

Sementara itu Datuk Godang Kenegerian Batu Saonggan sangat mengharapkan Perda tersebut segera dibuat agar masyarakat dapat memanfaatkan hutan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Tujuan kita mendesak agar dibuat perda bukan untuk menebang hutan, tapi ada beberapa dari hutan yang bisa dimanfaatkan misalnya menjadikan sebagai kawasan wisata dan lainya yang yidak melanggar aturan dan perundang-undangan,"  jelasnya.

Sementara iiu Direktur sekaligus ancour senior CNN Indonesia TV Desi Anwar berterima kasih kepada Pemkab Kampar terutama Bupati H Azis Zaenal dan Datuk Godang yang telah bersedia menjadi narasumber sekaligus keramahtamahan masyarakat Desa Gajah Bertalut dalam menyambut Tim dari CNN Indonesia. 

Desi didalam perjalaan menyelusuri sungai subayang dari Desa Gema menuju Gajah bertaluk sangat kagum atas keindahan sungai subayang maupun hutan yang masih asri disepanjang aliran Sungai.

"Terimakasih atas sambutan dan jamuan makan siang dengan menu ala kampung serta durian yang sangat lezat," ucapnya. (R10/Mcr)

Listrik Indonesia

#Kampar

Index

Berita Lainnya

Index