2016, Dinsos Bangun Rumah Penampungan

2016, Dinsos Bangun Rumah Penampungan
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Selama ini Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru hanya memberikan pembinaan sesaat dan memulangkan kembali baik anak punk dan gepeng setelah dilakukannya razia penertiban oleh Satpol-PP Kota Pekanbaru. 

Hal ini juga dianggap kurang efektif, karena dari hasil razia kebanyakan para gepeng dan anak punk yang tertangkap akhirnya kembali dikeluarkan.
 
Tak hanya itu saja, sebelumnya Dinsos Pekanbaru bahkan sempat melakukan studi banding ke Surabaya untuk melihat rumah singgah disana. Hal ini yang membuat Chairani SSTP selaku Kepala Dinsos Pekanbaru terus memperjuangkan pembangunan rumah singgah ini.
 
Meski rencana yang disiapkan mantan Camat Tampan ini sudah hampir matang namun kenyataannya pembangunan rumah singgah bagi Gepeng pupus sudah. Dinsos Pekanbaru akhinya gagal membangun rumah singgah lantaran anggaran 2016 ini dipangkas.
 
Anggaran yang diajukan Dinsos Pekanbaru untuk seluruh kegiatan mencapai Rp25 miliar, tapi pengajuan itu disetujui sebesar Rp9,4 miliar saja. “Rumah singgah dicoret, kita coba ganti dengan rumah penampungan sementara. Untuk rumah penampungan sementara itu dianggarkan sebesar Rp500 juta-an,” kata Chairani.
 
Jika memungkinkan, pihaknya kembali memasukkan anggaran rumah singgah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2016 mendatang. Menurutnya, untuk rumah singgah itu, setidaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp2 miliar.
 
”Rencana akan kita ajukan lagi di APBD-P tahun depan. Rp4 miliar untuk panti. Kalau rumah singgah, setengah itu lah (Rp2 miliar),” singkatnya.
 
Untuk sementara, alternatif lain masih menurut mantan Camat Tampan ini, pihaknya juga akan mengajukan proposal kepada perusahaan. Dia berharap ada progran CSR perusahaan yang bisa membantu membangun rumah singgah di Pekanbaru. 
 
“Alternatifnya juga kita cari perusahaan yang menggunakan CSR. Rumah singgah ini titik wilayah yang kita mau di Tenayan Raya dan Bukit Raya,” tuturnya. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index