8 MDTA  di Rohul Terancam Tutup, Kakan Kemenag Harapkan Dana Hibah Madrasah Kembali Diaktifkan

8 MDTA  di Rohul Terancam Tutup, Kakan Kemenag Harapkan Dana Hibah Madrasah Kembali Diaktifkan
Drs H Syahruddin MSy

PASIRPENGARAIAN (RIAUSKY.COM) - Kantor Kementrian Agama Rokan Hulu (Rohul) mencatat sedikitnya ada delapan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) yang tersebar di 16 kecamatan terancam tutup. 

Itu disebabkan, karena sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Rohul belum mengakomodir dana hibah untuk madrasah.Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Rohul, Drs H Syahruddin MSy mengakui, kalau dana hibah yang berasal dari APBD Rohul tersebut sangat berpengaruh untuk menopang penghasilan yang diterima guru honor madrasah.

Menurut mantan Kasi Pendis Kemenag Rohul itu,  selama ini imbalan yang diterima para guru MDTA masih dibawah UMK yakni, 300 hingga 700 ribu per bulan. 

"Ya, untuk tambahan gaji itu mereka biasa mendapat dana hibah, tapi sekarang itu sudah tiada lagi," kata Syahrudin kepada wartawan, Kamis, (24/5/2018).

Oleh karena itu, lanjut Syahrudin pihak madrasah tidak mampu lagi melanjutkan pendidikan agama Islam kepada anak-anak masyarakat. Padahal, saat ini pendidikan agama cukup diminati oleh masyarakat.

Untuk kelanjutan pendidikan agama Islam di wilayah Negeri Seribu Suluk tersebut kata Syahrudin mengharapkan, perhatian khusus dari Pemkab Rohul, agar tahun depan bisa mengakomodir dana hibah bagi MDTA..

Dirinya mengakui telah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Kelmi Amri SH membahas persoalan yang dihadapi guru-guru madrasah itu. 

Sambung Syahruddin, DPRD melalui hak inisiatifnya akan membuat peraturan daerah (Perda) terkait usulan pendidikan Islam itu. 

"Kita sangat berharap sekali rencana DPRD, karena ini berkaitan dengan nasib 2.070 guru MDTA dan  tiga ribuan guru madrasah," sebut Syahrudin seraya menyebut peran madrasah sangat penting untuk membangun mental dan karakter anak bangsa. (R11/Mcr)

Listrik Indonesia

#Rokan Hulu

Index

Berita Lainnya

Index