RIAUSKY.COM - Aksi DL (26) melabrak pelakor (perebut laki orang) yang diduga selingkuh dengan suaminya, justru berakhir tragis. Ia ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan.
DL dilaporkan ke polisi lantaran menganiaya RS, wanita yang diduga merebut suaminya. DL menganiaya RS sampai ampun-ampunan di Kompleks Perumnas Wua Wua, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Selasa (12/6/2018) jelang sahur.
“Semua bukti-bukti sudah cukup kuat dalam insiden penganiayaan tersebut, sehingga DL kita naikan statusnya menjadi tersangka dan saya perintahkan untuk ditahan. Penahanan ini dilakukan, agar pelaku tetap dalam pengawasan,” ucap ujar Kapolsek Baruga, Kapolsek Baruga, AKP Idham Syukri, Kamis (21/6/2018) seperti dikutip dari Pojoksatu.id.
DL ditetapkan menjadi tersangka setelah menjalani pemeriksaan di ruang unit perlindungan perempuan dan anak (PPA), Polsek Baruga.
DL pun langsung ditahan karena dikhawatirkan melarikan diri. Pasalnya, DL sempat menghilang selama sepuluh hari pasca dilaporkan ke polisi.
“Sementara kita tahan dulu tersangka, jika ada pihak yang memohon untuk penangguhan massa tahanannya, nanti setelah proses ini berjalan,” jelas Idham.
Sebelumnya, video DL menghajar RS sampai ampun-ampunan viral di media sosial. Insiden terjadi pada Selasa (11/6/2018) diniari menjelang sahur.
Wanita yang mengaku sebagai istri Panji, mendatangi kost pelakor di Komplek Perumahan Wua-wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Istri Panji datang bersama seorang wanita yang diduga keluarganya. Ia menyeret pelakor di jalanan. Pelaku menghajar pelakor hingga ampun-ampunan.
Dalam video yang diunggah akun Facebook Risa Sygg, pelakor terlihat mengenakan celana training dan baju kaos putih. Sedangkan pelaku mengenakan sweater hitam dipadu celana traingin hitam.
Pelaku menindih pelakor. Pelaku duduk di atas perut pelakor. Ia menampar wajah pelakor berkali-kali dan menjambak rambutnya.
“Eh anakku nah sakit, kau kurung suamiku di kostmu. Sudah berbulan-bulan lebih kau sama-sama. Baru kau bilang kau mau ceraikan suamiku. Mana buktinya, mana suratnya,” ucap pelaku dengan logat khas Sulawesi sambil menjambak rambut pelakor.
Pelakor tak berdaya. Ia memelas meminta bantuan kepada seorang lelaki yang berada di lokasi kejadian. “Om, kasihan, saya mohon om,“ ucapnya. (R02)
Listrik Indonesia
