RIAUSKY.COM - Sudah empat hari Dahniar Naibaho menunggu di tepi Danau Toba, di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Dia masih menanti kabar 18 orang anggota keluarganya yang ikut rombongan KM Sibarani, Senin (18/6) lalu.
Matanya terlihat merah karena terus menangis. Dan terkadang pandangan kosong. Dari 18 orang, baru satu anggota keluarganya yang selamat. Petugas SAR pun terus melakukan pencarian.
Saat ditemui, Dahniar menangis sejadinya. Dia terus menyebut nama anggota keluarganya yang masih hilang. Anggota keluarga yang masih hilang adalah suami, anak, keponakan dan saudara kandung lainnya. Mereka ikut salam rombongan karena sedang libur lebaran.
"Iya, ibu-ibu dan edanya adek, anak saya, sekeluarga meninggal, satu rumah. Suaminya dan adikku satu rumah, belum ketemu sampai sekarang, satu keluarga, satu bapak semua. adik saya warga sidamanik, edaknya serbelawan. yang di kapal gak tau. yang sudah ditemukan selamat cuma satu, usia 32 tahun. hingga saat ini belum dapat kabar," kata Dahniar, Kamis (21/6).
Dahniar pun terus bertanya kepada Tim SAR yang ada di posko. Namun belum ada kabar soal keluarganya atau korban lainnya.
Dahniar bersama keluarga korban lainnya hanya bisa menanti dengan sabar. Sesekali dia melihat ke arah danau. Mulutnya terus memanjatkan doa agar keluarganya bisa ditemukan meski hanya jasad.
"Kalau ditemukan biar bisa keluarga kami itu dimakamkan dengan layak," pungkasnya seperti dilansir Jawapos.com.
Sementara itu, Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban. Pada pencarian hari ini, tim pulang dengan tangan kosong. Tidak satupun korban ditemukan.
Di Posko Terpadu ada 184 nama yang masih dalam status hilang. Sementara baru 19 yang dinyatakan selamat dan 3 lainnya tewas. (*)
Listrik Indonesia
