Wow...Jangan Kaget, Produksi Kelapa Inhil Capai 10 Juta Butir per Hari

Wow...Jangan Kaget, Produksi Kelapa Inhil Capai 10 Juta Butir per Hari

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM)- Kabupaten Inhil, Provinsi Riau adalah negeri dengan hamparan kelapa terluas di dunia. Namun banyak yang tidak mengetahui keunggulan tersebut.

Bahkan, total produksi kelapanya per hari bisa melebihi daerah-daerah pengimpor kelapa yang selama ini banyak masuk dan diperdagangkan di Provinsi Riau.

Namun, baru-baru ini, legislator Indragiri Hilir, H Said Yusuf buka suara tentang besar dan gemah ripahnya potensi kelapa di kabupaten yang berbetasan dengan Provinsi Jambi itu.

Setidaknya, Inhil bisa memproduksi sebanyak 10 juta butir kelapa per hari dan ini jumlah serta potensi yang maha dahsyat tentunya.

Hanya saja, besarnya potensi tersebut masih belum bisa menjawab sejumlah persoalan yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Inhil. 

Banyaknya ketersedian kelapa setiap harinya ternyata tidak bisa ditampung seluruhnya oleh perusahaan yang ada di Inhil, dimana hanya ada 5 perusahaan yang bergerak dibidang perkelapaan.

Dari 5 perusahaan tersebut, hanya bisa menampung 5 juta kelapa perhari, sehingga ada sekitar 5 juta kelapa yang tidak tertampung.

Hal tersebutlah yang menurut pandangan ketua Komisi I DPRD Inhil, H. Yusuf  Said, yang membuat harga kelapa di Inhil tidak stabil, karena ketersediannya yang melimpah, sementara kebutuhan sedikit.

"Over kapasitas ini terjadi sejak adanya perbaikan kebun selama lima tahun terakhir ini, sehingga produksi kelapa melimpah dan membuat harga tidak stabil, ujar yusuf said

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini, dikatakan Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut adalah dengan memanfaatkan UMKM dan industri rumah tangga berbasis kelapa, yang sebelumnya sudah disarankan oleh Bupati Inhil, HM Wardan.

"Kita sangat mendukung dengan memanfaatkan UMKM, jadi kelapa yang tidak tertampung oleh perusahaan itu bisa dilarikan ke UMKM dengan cara diolah sendiri untuk minyak goreng dan sebagainya," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kontak Tani Nelayan Inhil ini.

Sebelum memanfaatkan UMKM, dikatakan Yusuf Said bahwa akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu terhadap UMKM tersebut, sehingga nantinya apa yang menjadi tujuan dari program ini bisa tercapai.

"Dalam waktu dekat ini juga akan dilakasanakan seminar dengan mengundang Profesor Kelapa oleh mahasiswa, jadi ini bisa jadi ajang untuk menambah wawasan bagi UMKM," tukas pria yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia itu seperti dilaporkan riau pembaruan. (R17)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index