Dipukul Pakai Palu Berkali-kali, PNS Disnakertrans Tewas, Kepalanya Pecah, Pelakunya Ambruk Dihantam Peluru

Dipukul Pakai Palu Berkali-kali, PNS Disnakertrans Tewas, Kepalanya Pecah,  Pelakunya Ambruk  Dihantam Peluru
Korban saat diangkat oleh warga yang menyaksikan peristiwa naas yang merenggut nyawa Muhammad Riharja.

RIAUSKY.COM- Seorang Pegawai Negeri Sipil  (PNS) di lingkungan  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Riharja, meninggal dengan cara mengenaskan. 

Kepalanya pecah sehingga darah membanjiri bagian wajahnya yang masih mnggunakan helm, setelah dipalu orang gila di depan Masjid Agung Pelita, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (16/7/2018) sekitar 15.30 Wita.

Kejadian bermula saat orang gila bernama Saripuddin (52) itu mengadang pengendara yang melintas di Jalan Pelita. Saripuddin membawa palu di tangan. Ia mengamuk dan berteriak-teriak.

Satu per satu pengendara motor maupun mobil menjadi sasarannya. Nahas menimpa pengendara motor bernama Muhammad Riharja (39) alias Rama. PNS yang hendak ke masjid untuk salat Ashar ini pun jadi sasarannya. Tanpa basa-basi, Saripuddin yang sudah sejak tadi mengamuk langsung mengayunkan palu ke arah Rama.

Meskipun saat berkendara Rama mengenakan helm, namun sebuah hantaman keras di kepala bagian belakang membuat warga Jalan Pipit itu jatuh dari motornya. Benturan keras di aspal membuat wajah Rama berlumuran darah.

Pelaku saat kembali melakukan penyerangan kepada warga lainnya akhirnya menjadi korban amuk massa.

Tak sampai di situ, usai Rama terjatuh, palu di genggaman Saripuddin kembali diayunkan ke kepalanya. Menerima hantaman bertubi-tubi, Rama tak bergerak. Darah membanjiri kepala dan wajahnya.

Warga yang menyaksikan kejadian mengerikan itu langsung berhamburan. Sebagian ada yang mencoba mengambil kayu untuk melakukan perlawanan atas tindakan Saripuddin yang sudah kesetanan.

Saat dikejar warga, Saripuddin sempat kabur. Namun anehnya, dia justru kembali lagi dan mengamuk di lokasi tersebut. Hingga akhirnya, dua anggota polisi berpakaian preman secara tak sengaja melintas di kawasan itu. Salah satunya mencoba menangkap Saripuddin, sedangkan seorang lagi mengevakuasi Rama yang terkapar di tengah jalan.

Rupanya, Saripuddin tidak mudah ditangkap. Sebuah tembakan peringatan yang dilepaskan petugas tak membuatnya begitu saja menyerah. Bahkan, dia menyerang petugas yang mencoba menangkapnya dengan palu.

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index