Awas 'Badai' Anggaran

Sawit Hancur, Harga Minyak Bumi Anjlok

Sawit Hancur, Harga Minyak Bumi Anjlok
Harga minyak dunia terus anjlok. Sebagai daerah penghasil minyak Riau berpotensi untuk diterpa badai anggaran akibat memburuknya krisis ekonomi dewasa ini.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Badai anggaran akan melanda Riau. Sebagai salah satu provinsi dengan potensi minyak bumi terbesar di Indonesia, pemerintah daerah, kabupaten dan kota di Riau akan terhimpit dengan alokasi dana bagi hasil migas yang semakin susut dikarenakan terus anjloknya harga minyak bumi di pasaran dunia.

Dari pantauan terakhir, Harga minyak dunia masih saja terus anjlok dan sudah menyentuh angka USD 40 per barel. Bahkan, akhir pekan lalu harga minyak mentah berada di bawah USD 40 barel dan ini harga terendah untuk pertama kalinya sejak Maret 2009 lalu.

Kondisi ini tentu menyulitkan negara dengan daerah-daerah yang menggantungkan pendapatan pada penjualan minyak mentah. Padahal, Juni tahun lalu harga minyak mentah masih berada di atas USD 100 per barel.

Rendahnya harga minyak dunia juga membuat perusahaan produsen minyak harus melakukan efisiensi. Salah satunya dengan mengurangi karyawan. Royal Dutch Shell (RDSB) atau Shell akan memecat 6.500 karyawan pada 2015 ini. Selain itu, perusahaan minyak di Inggris, Centrica juga akan memecat 6.000 karyawan.

Pengurangan karyawan dilakukan sebagai bentuk efisiensi perusahaan dan memotong biaya berjalan. Selain itu, Centrica juga akan mengurangi produksi minyak bumi.

Selain itu, perusahaan energi asal Italia, Saipem juga berencana akan mengurangi pegawai untuk efisiensi. Saipem akan memangkas setidaknya 8.800 pekerja dalam dua tahun ke depan.

Rencana pemecatan ini diumumkan setelah perusahaan merevisi target dan prospek untuk 2015. Perusahaan dilaporkan merugi USD 800 juta karena harga minyak jauh lebih rendah dari perkiraan. Selain itu, perusahaan juga membatalkan rencana pembangunan proyek pipa South Stream.

Apakah ini akan juga merambat hingga ke Indonesia dan Riau khususnya? kita perlu sama-sama mewaspadainya.(R01)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index