PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Dinilai adanya kecurangan dalam proses pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kuansing, 9 Desember, kemarin. Puluhan mahasiswa yang menamai dirinya Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Riau (Amper), Senin (28/12) sekitar pukul 14.00 WIB melakukan aksi damai di depan gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.
Dalam aksinya, Amper menilai banyak terjadi catatan-catatan hitam dalam proses penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Kuansing tersebut.
Hal itu terlihat dari informasi yang mereka terima lewat penayangan video yang diputar di jejaring sosial youtube. Dimana, ada kecurangan dari pasangan nomor urut 2 yang berinisal H.
“Kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti pelanggaran di Kabupaten Kuansing yang dilakukan oleh salah satu cawabup nomor urut 2 berinisial H. Ada tindakan money politik yang dilakukan calon tersebut,” kata koordinator aksi AMPER, Daniel Simanjuntak, dalam aksinya di depan gedung Kejati Riau.
Kasi II Intel Kejati Riau, Denny A P usai menerima aksi damai Amper tersebut mengatakan bahwa dugaan money politik yang disangkakan kepada salah satu paslon itu, secara mekanismenya sudah ada penegakan hukum terpadu.
“Soal adanya pengaduan kita hanya menerima dari daerah. Dan itu hanya sebatas dugaan saja. Hampir semuanya Pilkada yang ada di 9 wilayah kabupaten/kota. Kami dapatkan informasi itu (kecurangan),” jelasnya.
Puas menyampaikan aksinya, Amper berjalan mengarah ke Polda Riau dan menyampaikan aspirasi yang serupa dan meminta kecurangan Pilkada yang ada di kabupaten kuansing harus diusut tuntas.
Dari penelusuran video berdurasi 1 menit 20 detik berjudul 'kecurangan pilkada H Halim alias Aliang' yang terekam kamera itu, terlihat ada pelanggaran pemilu yang dilakukan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2.
Dalam video itu, terlihat ada negoisasi antara warga dengan paslon. Paslon terlihat menghitung uang dari bawah meja dan memberikan sesuatu kepada salah satu warga. Video diunggah 8 Desember 2015 dengan akun pengunggah Arief Rahman Rahman. (R04)
Listrik Indonesia
