Atasi Gepeng, Dewan Minta Dinsos Lebih Pro Aktif

Atasi Gepeng, Dewan Minta Dinsos Lebih Pro Aktif
Ilustrasi

 

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) selalu menjadi persoalan di Kota Pekanbaru. Tampaknya, tindakan pengawasan ketat dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, sampai saat ini masih simpang siur alias tidak jelas.
 
Sebagai bukti, seorang bocah, Selasa (5/1) sekitar pukul 11.00 WIB, terlihat sedang meminta-minta di persimpangan traffic light Jalan Tuanku Tambusai (arah menuju SKA).
 
Tidak hanya itu, aksi serupa juga terjadi di persimpangan traffic light Jalan Sultan Syarif Kasim-Sisingamangaraja. Seorang pria paruh baya membawa tongkat dan berjalan meminta belas kasihan dari pengendara yang berhenti.
 
Aksi gepeng yang sudah kesekian kalinya terjadi ini, mendapat tanggapan dari kalangan legislator. Salah satunya Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ferry Sandra Pardede.
 
Soal Gepeng, politisi dari Partai Hanura itu mengatakan bahwa Dinsos jangan terlalu berharap banyak bila sang eksekutornya adalah Satpol PP. Harusnya, kesadaran datang dari Dinsos sendiri, seperti mempekerjakan Tenaga Harian Lepas (THL) yang khusus memantau aktivitas gepeng setiap hari.
 
“Setiap banyak laporan dari warga, Dinsos belum pernah menanggapi. Mestinya ditindaklanjuti. Setiap tahun dianggarkan, tapi pembinaan gepeng tidak jelas,” kata Ferry, kepada riausky.com
 
Dia menyebut bahwa aksi Gepeng yang ada di Kota Pekanbaru ini sudah mendarah daging. Dimana, pekerjaan meminta-minta dijalanan dijadikan ladang pekerjaan bagi mereka.
 
“Mereka (gepeng) itu dikoordinir. Ini tidak bisa dibiarkan terus-terusan. Perlu ditindak tegas. Cukup melakukan razia secara intensif. Nanti diberi semacam pembekalan dibuat semacam komitmen, bila hadir lagi mereka ditindaktegas. Protap penanganan gepeng juga harus jelas,” pungkasnya. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index