Tak Tepati Janji, Masyarakat Pulau Merbau Kecewa dengan DPRD

Tak Tepati Janji, Masyarakat Pulau Merbau Kecewa dengan DPRD

SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Sejumlah masyarakat Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, merasa kecewa dengan perilaku yang ditunjukkan oleh anggota DPRD Kepulauan Meranti terkait pembangunan jalan utama Desa Renak Dungun.

Kekecewaan itu diutarakan masyarakat Pulau setelah tidak ditepatinya janji oknum DPRD untuk membantu pembangunan jalan tersebut. karena pembangunan yang dilaksanakan hanya dengan swadaya masyarakat.

Salah seorang tokoh masyarakat Pulau Merbau, Idris SKM, Jumat (8/1) mengungkapkan bahwa sebelumnya oknum DPRD tersebut telah berjanji akan membantu terkait pembangunan jalan utama desa Renak Dungun Kecamatan Pulau Merbau itu, namun hingga pengerjaan selesai bantuan tak kunjung didapatkan.

"Ini yang sangat kita sesalkan, sebagai masyarakat Pulau Merbau tentunya kita ingin yang terbaik untuk daerah kita terutama pembangunan akses utama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat. Dan seharusnya Dewan yang punya peran penting dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat hendaknya lebih memperjuangkannya bukan malah sebaliknya, terutama Dewan dapil Pulau Merbau ini," ungkapnya.

Menurut Idris pula, saat memasuki musim penghujan kondisi jalan utama Desa Renak Dungun ketika belum diaspal sangat berlumpur. Meski sulit dilalui namun warga tak punya pilihan lain mengingat akses utama menuju kota Selatpanjang hanya melewati jalur tersebut.

Saat masuknya musim penghujan membuat jalan yang diaspal ini harus dilalui warga dengan penuh perjuangan. kondisi jalan yang licin dan berlumpur membuat pengendara memakan waktu lama melintasi jalan tersebut. tak jarang beberapa pengendara harus terjatuh akibat licinnya kondisi jalan.

Namun demikian, dari hasil jerih payah dan kerja keras masyarakat Pulau Merbau akhirnya melalui swadaya masyarakat Jalan tersebut tuntas dibangun walaupun masih menanggung hutang.

"Meski masih menyisakan hutang sekitar Rp 13 juta lagi, tapi alhamdulillah jalannya sudah terbangun, dan untuk menutupi hutang piutang tersebut, masyarakat akan kembali kita minta sumbangan dengan tidak melibatkan oknum DPRD tersebut," keluhnya kesal.

Sementara itu, tokoh masyarakat Renak Dungun yang juga merupakan Koordinator pembangunan jalan swadaya tersebut, Zulfikar, mengungkapkan bahwa dengan swadaya dari masyarakat pembangunan jalan sepanjang 283 Meter dengan lebar 1 Meter ini telah rampung.

"Dananya kemarin masih kurang, menunggu mendapatkan dana bantuan dari masyarakat kita cari pinjaman duluan, kemudian baru kita tutup kembali dananya itu," ucapnya.

Ditempat terpisah, tokoh muda Pulau Merbau, Ricky Kurniawan mengharapkan kepada Pemda agar segera di tanggapi oleh dinas terkait jalan hal pembangunan akses utama Pulau Merbau tersebut.

"Memang jalan yang dibangun melalui swadaya masyarakat Pulau Merbau telah tuntas meski masih punya hutang. kedepannya kita minta kepada Pemda agar lebih memperhatikan masyarakat Pulau Merbau ini, terutama terkait pembangunan akses utama terhadap perkembangan ekonomi masyarakat," ungkapnya berharap.

Harapan lainnya juga diharapkan kepada DPRD Kepulauan Meranti untuk lebih memperhatikan serta memperjuangkan aspirasi masyarakat pulau Merbau," Kepada Dewan hendaknya juga bisa lebih memperhati dan memperjuangkan hidup rakyat terutama dewan dapil Pulau Merbau itu sendiri," harap tokoh muda Pulau Merbau itu. (R16)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index