Pembangunan Rumah Singgah Batal, Satpol PP Siap-siap Tangkap Pemain Lama Ye, hehehe

Pembangunan Rumah Singgah Batal, Satpol PP Siap-siap Tangkap Pemain Lama Ye, hehehe
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -  Rasionalisasi anggaran di tahun 2016 ini  berdampak kepada batalnya pembangunan rumah singgah pembinaan  gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kecamatan Rumbai. Seperti tahun lalu hal ini berdampak kepada dua SKPD tekhnis yang selalu kewalahan menangani gepeng,maupun anak punk.
 
Tahun 2015 lalu, Satpol PP Pekanbaru kewalahan menertibkan  menertibkan gepeng, maupun anak punk. Bahkan Kepala Badan Satpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan rata -rata yang ditertibkan Satpol PP adalah "pemain lama".
 
Dinas sosial mengakui setelah gepeng dan anak punk didata oleh Satpol PP Pekanbaru. Selanjut,nya Dinsos akan memberikan pembinaan namun dilepaskan lagi atau dipulangkan kedaerah asal. 'Ya tentu saja mereka kembali ke 'profesi lama' saat dilepaskan karena pembinaan bersifat instan," ujar Chairanny Kepala Dinas Sosial Kota pekanbaru. 
 
Bahkan mantan Camat Tampan yang saat itu bersama Wakil Wali kota pekanbaru, Ayat Chayadi melakukan Study banding ke Surabaya melihat progres dari pentingnya rumah singgah bagi gepeng. "Karena bagus pembinannya disana, ingin kita terapkan disini. Namun kita tak punya rumah singgah," ujarnya.
 
Tahun 2016 ini, Dinsos Pekanbaru memanfaatkan gedung Loka Bina Karya (LBK) yang terletak di Jalan Abidin. Dengan anggaran yang ada Dinsos juga akan melakukan renovasi terhadap bangunan tersebut. Pasalnya selama ini bangunan tersebut hanya digunankan untuk pemberian pelatihan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
 
"Gedung ini kami manfaatkan untuk pembinaan bagi gepeng dan anak jalanan yang telah di razia. Karena untuk membuat bangunan baru untuk rumah singgah tidak bisa lagi anggaran kita terbatas," ungkap Chairanny.
 
Lanjutnya, hanya tinggal operasional saja yang akan dipikirkan. "Untuk pembangunan rumah singgah kedepannya bukan lagi kewenangan kami karena sudah ada di provinsi,"tambahnya.
 
Sementara untuk pembinaan di gedung LBK Chairanny mengaku akan mengunakan sistem On off. 
 
"Sistem on off ini yakni paling lama para gepeng dan anjal lima hari kita tampung setelah dibina  serta diberikan pencerahan, dan mereka tidak menetap disini. Apalagi muatan gedung ini untuk pembinaan sebanyak 40 orang," tutupnya. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index