Polisi Usut Keterkaitan Bom Sarinah dan Hilangnya Peledak dan Detonator PT RBH di Siberida

Polisi Usut Keterkaitan Bom Sarinah dan Hilangnya Peledak dan Detonator PT RBH di Siberida
Ilustrasi bahan peledak.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Aksi teror berupa ledakan bom yang mengguncang kawasan Sarinah Jakarta yang menewaskan tujuh orang dan puluhan orang luka-luka akibat terkena serpihan, diduga memiliki keterkaitan dengan hilangnya ratusan detonator dan peledak milik PT Riau Bara Harum (RBH) di Desa Kelesa, Kecamatan Siberida,Indragiri Hulu, Riau pekan lalu.
 
Kemungkinan tersebut cukup beralasan mengingat banyaknya jumlah ledakan yang terjadi saat ledakan bom di Jakarta, Kamis (14/1/2016) siang di Sarinah. 
 
Kapolres Inhu, AKBP Ari Wibowo yang dikonfirmasi  wartawan mengaku kalau pihaknya  belum bisa memastikan apakah ada keterkaitan antara hilangnya detonator di Inhu dengan teror terjadi di Jakarta. 
 
Pihaknya mengaku masih melakukan penelusuran terkait berbagai kemungkinan yang terjadi dalam peristiwa tersebut. "Belum bisa kita kaitkan, karena, sampai saat ini, petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan. Di jakarta, aparat juga masih belum bisa memastikan jenis peledaknya,'' kata Ari.
 
Namun begitu, pihaknya yakin kalau tidak ada keterkaitan antara bom yang meledak di Jakarta dengan hilangnya rastusan peledak dan detonator di Siberida Indragiri Hulu. 
 
''Bukan dicuri teroris, tapi dicuri oleh pencuri biasa. Namun begitu, yang pasti kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan,''ungkap Kapolres. 
 
Terkait ledakan bom di Sarinah Jakarta, Kamis siang, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, mengimbau seluruh jajaran kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi kemungkinan aksi penyerangan. 
 
Dari pantauan Riausky.com di beberapa lokasi di dalam Kota Pekanbaru, setidaknya puluhan aparat kepolisian tampak menggunakan rompi anti peluru bersiaga dengan senjata di tangan. 
 
Warga memang sempat terheran-heran ketika melihat aparat kepolisian menggunakan rompi berwarna kuning kecoklatan saat melakukan razia di beberapa tempat di dalam kota. 
 
"Ya, memang, seluruh jajaran sudah diimbau menggunakan pakaian dinas dan rompi anti peluru dan meningkatkan kewaspadaan," kata Guntur.
 
Kasus hilangnya ratusan bom dan detonator milik PT Riau Bara harum di Seberida Indragiri Hulu sendiri dilaporkan terjadi pada Jumat (8/1/2016).
 
Tiga buah gudang milik perusahaan pertambangan batubara yng sudah ditinggal semenjak akhir 2015 lalu ini dilaporkan dibobol maling. Di dalam ketiga gudang tersebut tersimpan ratusan peledak dan detonator juga sejumlah unsur kimia seperti amonium nitrat.  Para pelaku diduga berhasil membobol tiga gudang tersebut setelah merusak ventilasi udara.
 
Sebanyak 1.307 bahan pembuat peledak, dengan hitungan sebanyak 332 detonator elektrik dan 975 detonator dilaporkan hilang digondol maling dan sampai saat ini belum ditemukan posisinya. (R01/i)

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index