Tak Telap Kami Do Dek...Sekali Jalan Rp2 Juta, Pemasukan Rp75 Ribu, Operasional Bus Air Ditutup Dulu

Tak Telap Kami Do Dek...Sekali Jalan Rp2 Juta, Pemasukan Rp75 Ribu, Operasional Bus Air Ditutup Dulu
Bus air Pekanbaru harusnya bisa menjadi salah satu moda transportasi perairan bagi warga kota. Sayangnya, operasional yang mahal dan kurang sosialisasi membuat sangat sedikit orang menggunakan sarana ini.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sejak Launching dipenghujung 2015 lalu, keberadaan Bus Air Kapal hibah dari pemerintah pusat untuk Kota Pekanbaru hampir tidak sama sekali dimanfaatkan masyarakat. Kondisi ini membuat pengeluaran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru membengkak.
 
"Paling banyak hanya lima penumpang saja sehari. Karena itu lebih baik tidak dioperasikan. Biaya operasinya sangat tinggi, sementara penumpang tidak ada," ujar Arifin selaku Kepala Dishubkominfo.
 
Aripin menyebutkan, untuk sekali jalan saja biaya operasional Rp2 juta. Sedangkan tiket bus air dijual Rp15 ribu sekali jalan. "Jika hanya diisi oleh lima penumpang, uang yang terkumpul hanya Rp75 ribu. Jumlah ini jelas tidak bisa menutupi biaya operasional harian bus air," sambungnya.
 
Karena tidak sebanding dengan pendapatan, Dishubkominfo memutuskan untuk tahun ini, Bus Air Senapelan tidak lagi melayani penumpang umum. Aripin mengatakan, bus air bakal dijadikan alat transportasi khusus untuk wisata sungai. Aripin yakin, bus air akan lebih menguntungkan jika disewakan kepada pengusaha atau wisatawan.
 
"Sebenarnya kami ada rencana untuk sewakan saja karena bisa lebih menguntungkan. Melihat kondisi saat ini, penumpang hanya lima orang sementara biaya operasional sangat tinggi sekali. Kalau memang dianggarkan pemerintah, ya kami sih tidak masalah. Tetapi rasanya tidak menguntungkan,"ujarnya, Sabtu (16/1).
 
Aripin menambahkan, sebenarnya Dishub tak ingin bus air bersandar terus di pinggir Sungai Siak. Untuk itulah muncul solusi penyewaan bagi wisatawan. (R05)

Listrik Indonesia

#Bus air Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index