TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Melalui Rapat Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan bantuan dari Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Indragiri Hilir (INHIL) berupa bantuan materil, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri akan melakukan pemulihan di unit-unit operasional.
Beberapa hal yang fokus dilakukan seperti pergantian pipa induk dan pengembangan jaringan perpipaan sebagai sarana pendistribusian air untuk memperluas wilayah cakupan dari PDAM Tirta Indragiri, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan air bersih di daerah Kabupaten Indragiri Hilir.
Hal ini diperuntukkan sebagai langkah mewujudkan pelayanan prima bagi seluruh masyarakat Inhil, baik yang sudah menjadi pelanggan maupun calon pelanggan. Sehingga diharapkan akan memberikan dampak positif berupa peningkatan pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri.
Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri, Agustian Rasmanto yang ditemui dikantornya, Jum’at (15/1) siang mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berupaya memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan.
“Alhamdulillah, pihak Pemda setuju untuk memberikan bantuan berupa penyertaan modal dengan jumlah sekitar Rp5 miliar dan bantuan fisik untuk konektivitas pipa, instalasi pengelolaan air, pembangunan bak reservoir, kemudian meteran air bagi pelanggan kami,” ungkapnya.
Untuk pergantian pipa induk, itu ada sekitar 8 kilometer dari daerah Pulau Palas hingga Tembilahan. Sedangkan untuk konektivitas pipa HDPE dari daerah Embung hingga Sungai Salak sepanjang 2.300 meter.
Sumber pembiayaan belum diketaui secara pasti, bisa jadi melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten atau Provinsi ataupun APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), melalui anggaran proyek atau berupa pelelangan, itu belum pasti,” tambahnya.
Selain itu juga, PDAM Tirta Indragiri berencana untuk mengadakan forum komunikasi antara pihak PDAM Tirta Indragiri dengan para pelanggan yang bertujuan sebagai sarana penampung keluhan para pelanggan.
“Selama ini kan kami hanya tahu menagih pembayaran air saja kepada pelanggan, sementara kami tidak pernah berupaya untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan pelanggan terhadap kami. Seperti beberapa waktu yang lalu, saya bertanya kepada seorang pelanggan mengenai penyebab dia tidak mau membayar tagihan, lalu pelanggan tersebut berkata, “bagaimana saya mau bayar, sementara airnya aja gak jalan, gak sampai ke rumah saya”, ujar pelanggan kepada saya. Nah, atas dasar itulah kami berinisiatif untuk mengadakan forum komunikasi ini”, jelas Agustian. (R17)
Listrik Indonesia
